
Pandemi, NAB Reksa Dana Melonjak Jadi Rp 552 T! Ini Alasannya

Head of Research Infovesta Wawan Hendrayana menilai pandemi menajdi berkah bagi beberapa perusahaan manajer investasi (MI) dan bank kustodian seiring dengan melesatnya NAB reksa dana secara industri.
"Di tahun apandemi juga berkah bagi beberapa MI dan kustodian, kelolaanya naik kenceng," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (12/1/2021).
Dia mengatakan memang ada pembelian baru reksa dana dari investor alias net subscription. Terutama pembelian baru ini terjadi dalam 3 bulan terakhir di tahun lalu.
"Iya memang net sub. Gasnya [kenaikan kencang] memang di 3 bulan terakhir, tetapi sejak terburuk Maret 2020 memang naik terus."
Sementara itu, reksa dana denominasi dolar AS (di luar RDPT) juga melesat sepanjang tahun lalu. NAB reksa dana dolar melesat 32,81% menjadi Rp 2,96 triliun, dari Januari 2020 sebesar Rp 2,22 triliun.
Reksa dana ini terdiri dari NAB reksa dana saham Rp 965,61 miliar, reksa dana pasar uang Rp 138,82 miliar, reksa dan campuran Rp 36,43 miliar, reksa dana pendapatan tetap Rp 1,02 trilun, reksa dana terproteksi Rp 560,47 miliar, dan DIRE+KIK EBA Rp 239,45 miliar.
Reksa Dana Denominasi Dolar AS 2020 (Rp Ribu)
![]() Reksa dana 2020, dolar/Infovesta |
Data: Infovesta
[Gambas:Video CNBC]
