RI Resesi Jadi Peluang Investasi, Ayo Kaya Sebelum Tua!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 September 2020 10:15
ilustrasi uang
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Pandemi Covid-19 yang menyeret ekonomi dunia tentu mempengaruhi pasar keuangan dunia, termasuk Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah melemah.

Sejak awal tahun ini, IHSG sudah anjlok 21,49%. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah nyaris 7%.

Namun kembali lagi, harapan akan pemulihan ekonomi akan membuat aset-aset di pasar keuangan Tanah Air akan bangkit. Justru sekarang harga aset keuangan di Indonesia sudah sangat murah, dan dengan prospek kebangkitan ekonomi nilainya bakal naik pada masa mendatang.

Ambil contoh saham-saham perbankan nasional. Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) secara year-to-date sudah terkoreksi 16,08%. Saat ini harga saham BCA berada di Rp 28.050.

Harga ini masih sangat jauh dari target yang diperkirakan pelaku pasar. Mengutip data Refinitiv, konsensus pasar untuk harga saham BBCA bisa mencapai Rp 33.412,16. Artinya ada potensi kenaikan 19,12%.

Kemudian saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang sekarang harganya Rp 5.350. Target harga perkiraan pelaku pasar ada di Rp 6.797,05 yang menggambarkan potensi lonjakan 27,05%.

Pilihan investasi lainnya yang mudah dan menjanjikan keuntungan adalah reksa dana. Jangan dilihat dalam jangka pendek, reksa dana adalah investasi berhorizon jangka menengah panjang. Jika nanti pasar keuangan Tanah Air bangkit, maka Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana juga bakal terangkat.

Belajar dari krisis keuangan global 2008-2009, saat itu NAB reksa dana pun ambles. Namun pada 2010, NAB sudah pulih dan melampaui level sebelum krisis.

Pandemi virus corona juga membuat NAB reksa sana terkoreksi. Akan tetapi dengan harapan pemulihan ekonomi tahun depan dan 2022, nilainya akan kembali terangkat. Jadi kalau beli reksa sana sekarang, maka kemungkinan cuan pada 2021 dan 2022 lumayan tinggi.

 

Resesi memang berat, bahkan sangat berat. Namun periode ini bisa menjadi peluang untuk memupuk keuntungan pada masa mendatang.

Bagi Anda yang masih beruntung bisa memperoleh penghasilan, apalagi ada dana berlebih, maka ada baiknya mulai disisihkan untuk berinvestasi. Bisa dengan 'menyerok' saham, memborong reksa dana, dan sebagainya. Mumpung harga sedang diskon.

Jika Anda sabar, plus harapan pemulihan ekonomi benar-benar terwujud, maka niscaya nilai aset yang dibeli sekarang akan berlipat-lipat nilainya. Ini adalah kesempatan untuk menjadi kaya sebelum tua, jangan mau jadi tua sebelum kaya...

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular