Dapat Uang Pesangon, Ini Tips Mengelola & Cara Berinvestasi

My Money - trp, CNBC Indonesia
24 June 2020 17:45
Negara Asal Investasi Luar Negeri Indonesia Foto: CNBC Indonesia/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki era new normal, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) justru diperkirakan semakin mengkhawatirkan. Kekuatan para perusahaan yang menahan cashflow hanya sampai Juni 2020 akhirnya benar-benar terjadi. Baru-baru ini publik dikejutkan dengan pengumuman PHK ratusan karyawan Gojek, dan bisa jadi disusul oleh perusahaan lainnya.

Berdasarkan data Kemenaker per 27 Mei 2020, sektor formal yang dirumahkan mencapai 1.058.284 pekerja dan yang di-PHK sebanyak 380.221 orang pekerja. Sedangkan pekerja informal yang terkena dampak, dirumahkan dan PHK mencapai 318.959 orang, sehingga totalnya ada 1.757.464 orang dirumahkan dan PHK. Sedangkan versi Kadin Indonesia jumlahnya sudah mencapai 6-7 juta pekerja.

Bagi anda yang terkena PHK dan tiba-tiba menerima pesangon dalam jumlah yang lumayan, tentu harus bisa mengelola pesangon tersebut dengan baik. Selain digunakan sebagai modal usaha, tentu harus ada alokasi untuk investasi agar dana anda bisa bertambah. 

Pertanyaannya, instrumen investasi apakah yang paling cocok agar tetap bisa bertahan hidup di tengah ketidakpastian ekonomi ini ?

Syarat instrumen investasi ini tentunya harus menghasilkan arus kas yang tetap. Hal ini agar ada arus uang masuk yang dapat dipergunakan untuk membeli keperluan sehari-hari untuk bertahan hidup. Semakin baik apabila arus kas masuk setiap bulan dalam jumlah yang tetap agar bisa dilakukan budgeting.

Selain itu instrumen investasi ini harus cenderung memiliki resiko yang rendah, karena tentunya tidak ada yang mau sudah jatuh tertimpa tangga, sudah dipecat perusahaan pesangon pun habis di investasi bodong.

Syarat lainnya, instrumen investasi ini harus mudah di akses oleh segala jenis investor ritel dengan berapapun jumlah dana tempatan.

Salah satu instrumen investasi yang berhasil memenuhi syarat-syarat tersebut adalah Obligasi Ritel Indonesia (ORI)

Obligasi Negara Ritel atau ORI merupakan salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Mitra Distribusi di Pasar Perdana.

Pemerintah Indonesia baru-baru kembali merilis ORI seri 0017, untuk ORI seri ini sendiri memberikan kupon tetap sebesar 6,4% per tahun yang dibayarkan per bulan. Minimal pembelian ORI juga tergolong kecil yaitu hanya Rp 1 juta sedangkan angka maksimalnya yaitu Rp 3 miliar.

Obligasi Ritel Indonesia menarik karena tingkat kuponnya berada di atas rata-rata bunga deposito perbankan dan pajaknya juga lebih kecil hanya 15% dibandingkan dengan pajak deposito sebesar 20%. Tingkat resiko instrumen investasi ini juga tergolong kecil karena ORI dijamin langsung oleh Pemerintah Indonesia.

Selain itu jika anda tiba-tiba membutuhkan uang, ORI juga dapat dijual di pasar sekunder kepada investor lain dan apabila anda tidak puas dengan kupon ORI kali ini anda bisa terjun ke pasar sekunder untuk mencari ORI seri sebelumnya yang memiliki imbal hasil yang lebih menarik.

Sebagai bonus, dengan membeli ORI Masyarakat turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional serta terlibat dalam program pemulihan ekonomi dan pembangunan nasional dan bersama-sama menjaga masa depan Indonesia pasca-pandemi Covid-19, hal ini tentunya akan mempercepat pemulihan ekonomi, dan apabila perekonomian sudah kembali pulih maka tingkat lapangan kerja akan naik kembali.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Tips Kelola Uang Pesangon Rp 100 Juta di Saat Pandemi


(trp/trp)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading