Kinerja Saham Ambles, Schroders Bidik AUM Naik 8% di 2020

Monica Wareza, CNBC Indonesia
18 December 2019 17:56
PT Schroder Investment Management Indonesia (Schroders) memperkirakan tahun depan akan mengalami pertumbuhan AUM.
Foto: Reksa Dana (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Schroder Investment Management Indonesia (Schroders) memperkirakan tahun depan akan mengalami pertumbuhan nilai asset under management (AUM) atau dana kelolaan sebesar 7%-8% dari posisi akhir tahun ini yang diperkirakan mencapai kisaran Rp 75 triliun-Rp 76 triliun tahun depan.

CEO Schroder Investment Management Indonesia Michael Tjoajadi mengatakan pertumbuhan AUM ini didorong oleh rencana perusahaan untuk merilis produk baru, seperti reksa dana offshore (dengan aset luar negeri) berbasis pasar uang syariah dan rencana penerbitan produk efek beragun aset (EBA) pertama miliknya.

"AUM tahun depan naik 7%-8% dari Rp 75 triliun-Rp 76 triliun. Didorong oleh produk baru," kata Michael di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (18/12/2019).


Jika terealisasi, ini pertama kalinya Schroders merilis produk investasi alternatif ini. Rencananya, dari produk tersebut jumlah dana yang akan dihimpun akan mencapai Rp 2,5 triliun.

Michael menolak untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai aset dasar (underlying) untuk produk tersebut.

Selain itu, pendorong pertumbuhan AUM lainnya adalah ekspektasi pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2020 yang bisa jauh lebih baik dari tahun ini dengan perkiraan pertumbuhannya 8%.

"Sebenarnya dalam saham indeks kita terburuk di 2019 karena Dow Jones naik 17%, China, Inggris, Jerman, Prancis naik. Kita enggak drop tapi naiknya cuma sedikit, Malaysia malah minus, Korea minus," imbuhnya.

Dengan demikian, dengan pertumbuhan yang masih tertinggal dari negara-negara lain tersebut diperkirakan indeks masih akan dapat tumbuh lebih tinggi di 2020 nanti.

Sepanjang tahun ini, nilai AUM Schroders justru mengalami penurunan dari posisi akhir 2018 yang mencapai Rp 80 triliun. Penyebabnya, karena 60% portofolio investasi manajer investasi ini berupa ekuitas, sedangkan pasar ekuitas dalam negeri tahun ini berkinerja kurang baik.

"Market kayak gini, kita [Schroders] kan mayoritas ekuitas. Ekuitas flat, yang portofolio di bonds kan yang naik [AUM-nya]," tandasnya.

[Gambas:Video CNBC]


(tas/tas) Next Article Ini Tips Memilih Reksa Dana Agar Tak Terjebak MI "Nakal"

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular