
Mau Untung di Saham? Perhatikan Beta Sahamnya Dulu

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah tuntutan zaman yang semakin dinamis, masyarakat perlu melakukan investasi untuk mengimbangi kebutuhan hidup yang semakin meningkat.
Salah satu instrumen investasi yang dapat dilirik ialah saham, karena potensi imbal hasilnya (return) cukup tinggi serta transaksinya yang semakin mudah.
Namun, memilih saham tidak semudah yang dibayangkan, apalagi bagi masyarakat awam. Saham merupakan investasi dengan tingkat fluktuasi pergerakan harga yang lumayan tinggi, tapi untungnya juga besar atau high risk high return.
Karena itu diperlukan indikator atau suatu patokan dalam memanfaatkan fluktuasi harga tersebut. Salah satu caranya yakni dengan melihat angka beta sahamnya.
Beta merupakan indikator yang digunakan dalam mengukur sensitivitas suatu saham terhadap pergerakan pasar secara keseluruhan dengan kata lain yakni Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Pada angka beta, nilai angka satu merupakan patokan awal. Jika suatu saham memiliki angka beta 1 maka pergerakannya selaras dengan IHSG, jikalau beta sahamnya kurang dari satu maka sensitivitas terhadap fluktuasi pergerakan harganya dapat dikatakan lebih rendah dari IHSG.
Sebagai contoh, jika sebuah saham betanya sebesar 0,5, berarti saham tersebut hanya akan naik 0,5% saja ketika IHSG naik 1% atau setengah dari pergerakan IHSG. Sebaliknya, ketika IHSG turun 1%, maka saham tersebut akan turun setengah persen saja.
Karena itu, sebaiknya hindari saham-saham yang memiliki beta cukup tinggi ketika IHSG sedang dalam tren penurunan (downtrend) supaya tidak terseret lebih dalam. Pilihlah saham-saham berfundamental cukup baik dengan angka beta yang sesuai dengan kenyamanan anda.
LANJUT HALAMAN 2: Bagaimana cara memperoleh angka beta saham?
