Tips Investasi Saham

Mau Untung di Saham? Perhatikan Beta Sahamnya Dulu

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
16 October 2019 11:27
Mau Untung di Saham? Perhatikan Beta Sahamnya Dulu
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah tuntutan zaman yang semakin dinamis, masyarakat perlu melakukan investasi untuk mengimbangi kebutuhan hidup yang semakin meningkat.

Salah satu instrumen investasi yang dapat dilirik ialah saham, karena potensi imbal hasilnya (return) cukup tinggi serta transaksinya yang semakin mudah.

Namun, memilih saham tidak semudah yang dibayangkan, apalagi bagi masyarakat awam. Saham merupakan investasi dengan tingkat fluktuasi pergerakan harga yang lumayan tinggi, tapi untungnya juga besar atau high risk high return.

Karena itu diperlukan indikator atau suatu patokan dalam memanfaatkan fluktuasi harga tersebut. Salah satu caranya yakni dengan melihat angka beta sahamnya.


Beta merupakan 
indikator yang digunakan dalam mengukur sensitivitas suatu saham terhadap pergerakan pasar secara keseluruhan dengan kata lain yakni Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

Pada angka beta, nilai angka satu merupakan patokan awal. Jika suatu saham memiliki angka beta 1 maka pergerakannya selaras dengan IHSG, jikalau beta sahamnya kurang dari satu maka sensitivitas terhadap fluktuasi pergerakan harganya dapat dikatakan lebih rendah dari IHSG.


Sebagai contoh, jika sebuah saham betanya sebesar 0,5, berarti saham tersebut hanya akan naik 0,5% saja ketika IHSG naik 1% atau setengah dari pergerakan IHSG. Sebaliknya, ketika IHSG turun 1%, maka saham tersebut akan turun setengah persen saja.

Karena itu, sebaiknya hindari saham-saham yang memiliki beta cukup tinggi ketika IHSG sedang dalam tren penurunan (downtrend) supaya tidak terseret lebih dalam. Pilihlah saham-saham berfundamental cukup baik dengan angka beta yang sesuai dengan kenyamanan anda.

LANJUT HALAMAN 2: Bagaimana cara memperoleh angka beta saham?

Sebenarnya angka beta suatu saham bisa didapat secara gratis di berbagai website, misalnya Yahoo Finance, Refinitiv Reuters, Pefindo Beta Stock, dan lain sebagainya. Pefindo juga secara rutin merilis angka beta saham untuk digunakan pelaku pasar secara luas.

Pefindo adalah entitas yang melakukan pemeringkatan aset keuangan terutama surat utang yang 
sebagian sahamnya dimiliki Bursa Efek Indonesia, dan beberapa dana pensiun Indonesia.


Pefindo Beta Saham tersebut bukan merupakan suatu angka yang ditujukan untuk rekomendasi membeli, menjual atau memegang saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai saran investasi dari Pefindo.

Daftar tersebut dapat dicari melalui mesin pencari pada laman internet atau search engine. Hingga Rabu ini (16/10/2019), edisi terakhir data tersebut tertanggal (11/10/2019). Angka beta yang dipergunakan pelaku pasar biasanya angka yang telah disesuaikan (adjusted beta).

Pada data tersebut, a
da tiga emiten indeks LQ45 yang memiliki beta paling tinggi yakni: PT PP Tbk/PTPP (2,15), PT Waskita Karya Tbk/WSKT (2,126), PT Medco Energi Internasional Tbk/MEDC (2,082), PT Wijaya Karya Tbk/WIKA (1,943).

Sedangkan tiga emiten dengan beta terendahnya yakni: PT Chandra Asri Petrochemical Tbk/TPIA (0.533), PT Sri Rejeki Isman Tbk/SRIL (0,591), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (0,539).

Hold_HOLDSumber: Pefindo


TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular