Tips Investasi Saham

Mau "Main" Saham, Ini Ilmu Penting yang Harus Diketahui

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
21 September 2019 17:15
Rasio-Rasio Perhitungan Yang Umum Digunakan di Bursa
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Tanpa mengecualikan fungsi masing-masing perhitungan, Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam laporannya sering menggunakan beberapa rasio untuk membandingkan kinerja antar perusahaan yang tergolong sebagai valuasi relatif.

Diantara rasio-rasio tersebut yakni: Earning Per Share (
EPS), Price Earning Ratio (PER), Book Value per Share (BV), Price to Book Value (PBV), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan lain sebagainya.

Mari kita bahas fungsi
dari masing-masing rasio tersebut:

Earning Per Share (EPS)
EPS termasuk dalam golongan rasio harga pasar, rumusnya pendapatan bersih perusahaan selama setahun dibagi dengan jumlah rata-rata lembar saham yang beredar.

Contoh: Perusahaan ABCD mempunyai saham beredar di pasar sebanyak 1 juta lembar pada tahun 2016, Laba bersih perusahaan setelah pajak Rp 1 miliar. Perusahaan ABCD memutuskan untuk membagikan 10% dividen kepada investor atau Rp 100 juta kepada para pemegang saham. Lalu, Berapa EPS atau Laba per lembar sahamnya?

Laba per Saham (EPS) = (Laba Bersih setelah Pajak  – Dividen)/Jumlah Saham Beredar

   =  (Rp. 1.000.000.000 – Rp. 100.000.000) / 1.000.000

   = Rp. 900.000.000 / 1.000.000

   = Rp. 900,-.

Price Earning Ratio (PER)
PER termasuk dalam golongan rasio harga pasar, rumusnya harga saham di bagi dengan nilai EPS.

Contoh: Diketahui bahwa harga saham DEFG di pasar saham adalah Rp 2.890/unit saham, sedangkan EPS-nya sebagai contoh Rp 425.

Price Earning Ratio (PER) = harga saham / EPS

      = Rp2.890 / 425

      = 6,8 X (kali).

Book Value per Share (BV)

BV termasuk dalam golongan rasio harga pasar, rumusnya modal bersih suatu perusahaan dibagi dengan jumlah saham yang diedarkannya.

Contoh: PT. HIJK yang bergerak di bidang industri rumahan yang memiliki total Aset sebesar Rp. 800 juta dengan utang sebesar Rp. 100 juta. Saham beredar PT.HIJK sebanyak 2 juta lembar. Harga saham perusahaan di pasar saat ini dinilai Rp. 600/saham. Berapakah Nilai Buku per Saham atau Book Value per Share PT. HIJK? Berapa nilai buku PT. HIJK?

BV     = (Aset – Hutang) / Jumlah Saham yang beredar

         = (800.000.000 – 100.000.000) / 2.000.000

         = 350.

Price to Book Value (PBV)
PBV termasuk dalam golongan rasio harga pasar, rumusnya harga saham perusahaan di pasar dibagi dengan nilai bukunya (BV).

Contoh: Per tanggal 03 November 2017, Harga per lembar saham PT LMNO adalah sebesar Rp. 2.880,- sedangkan nilai buku per saham atau book value per share adalah sebesar Rp. 1.944,-. Berapakah Rasio PBV atau Rasio Harga terhadap Nilai Buku PT LMNO?

PBV = Harga per Lembar Saham / Nilai Buku per lembar Saham

       = Rp. 2.880,- / Rp. 1.944,-

       = 1,48 kali.

Return On Asset (ROA)
ROA termasuk dalam golongan rasio profitabilitas, rumusnya adalah laba bersih sebelum pajak dibagi dengan Total Aktiva.

Contoh: Berdasarkan laporan keuangan per tanggal 31/12/2016, Laba bersih atau Net Income PT OPQR adalah Rp. 1,713 triliun sedangkan Total Asetnya adalah sebanyak Rp. 61,433 triliun. Berapakah Tingkat pengembalian aset (ROA) PT OPQR?

ROA = Laba bersih setelah Pajak/Total Aset (atau rata-rata Total Aset)

       = Rp. 1,713 triliun / Rp. 61,433 triliun

       = 2,79%.

Return On Equity (ROE)
RO
E termasuk dalam golongan rasio profitabilitas, rumusnya adalah laba bersih setelah pajak dibagi dengan Total Aktiva.

Contoh: Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan per tanggal 31 Desember 2017, PT. STUV yang bergerak di sektor konstruksi memiliki laba bersih setelah pajak sebesar Rp. 500 juta, total ekuitas para pemegang saham adalah sebanyak Rp. 800 juta. Berapakah rasio pengembalian ekuitas (ROE) PT. STUV tersebut?

ROE = Laba bersih setelah Pajak / Ekuitas Pemegang Saham

       = Rp. 500.000.000 / Rp. 800.000.000

       = 62,5%.

Selanjutnya, hasil dari perhitungan rasio tersebut harus diperbandingkan dengan hitungan rasio pada perusahaan sejenis untuk disimpulkan mahal atau tidaknya suatu saham.

Contoh Perbandingan Rasio dari beberapa emiten produsen sawit:

Analisa Mudah Investasi Saham Dengan Valuasi RelatifSumber: RTI

 
Tim Riset 
CNBC Indonesia

(yam/yam)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular