
Perhatian! Tahun Ini Cuan Reksa Dana Saham Bisa di Atas 10%
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
21 March 2019 17:06

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Infovesta Utama memprediksi imbal hasil atau return reksa dana saham di tahun ini akan mencapai 9-10%, sejalan dengan tren penguatan Indeks Harga Saham Gabunngan hingga akhir tahun.
Wawan Hendrayana, Kepala Riset Infovesta Utama menyebut, pada tahun ini, IHSG bsia ditutup pada level 6.800-6.900 di akhir tahun, atau tumbuh sekitar 9-10%. "Reksadana saham diprediksi juga setara," kata Wawan, kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/3/2019).
Berdasarkan data Infovesta Utama, tahun lalu, mayoritas kinerja indeks reksa dana tercatat negatif. Indeks reksa dana saham Infovesta Equity Fund Index tercatat minus 3,67%.
Kemudian, indeks reksa dana pendapatan tetap Infovesta Fixed Income Fund Index tercatat minus 2,20%, dan indeks reksa dana campuran yang tercermin melalui Infovesta Balanced Fund Index tercatat -2,09%. Hanya indeks reksa dana pasar uang Infovesta Money Market Fund yang mencatatkan kinerja positif 4,18% sepanjang tahun lalu.
Secara year to date, Infovesta Equity Fund Index mencatatkan kinerja positif 1,56%. "Secara umum masih positif, meski secara kinerja masih di bawah IHSG," kata dia.
Wawan yakin kinerja moncer reksa dana saham akan diimbangi sejumlah sentimen yang mendukung pasar saham akan kembali bullish. Antara lain rencana bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve tidak menaikkan suku bunga lagi di 2019.
"Ini akan sangat positif untuk makro ekonomi kita karena tekanan suku bunga naik sudah mereda ditambah pilpres, setelah pemenang ditetapkan umumnya indeks akan rally karena investor asing masuk," kata Wawan.
Skenario lebih optimistis disampaikan PT Panin Asset Management yang memproyeksikan di tahun ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menembus level 7.200 - 7.400. Secara tahunan, Panin optimistis indeks bisa naik 12-13 persen.
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menyampaikan, ada beberapa faktor yang memicu IHSG bisa tumbuh lebih baik dari tahun sebelumnya. Pertama dari sisi eksternal, bank sentral Amerika Serikat pada tahun ini diprediksi tidak akan seagresif tahun lalu menaikkan tingkat bunga acuan Fed Fund Rate.
"Imbal hasil reksa dana bisa mencapai 9-10%, karena begitu Rupiah stabil, BI tidak lagi harus menaikkan bunga," kata Rudiyanto.
Memulai dan Memilih Reksa Dana bagi Pemula
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Mulai Investasi? Ini Cara Agar Tak Menyesal Beli Reksa Dana
Wawan Hendrayana, Kepala Riset Infovesta Utama menyebut, pada tahun ini, IHSG bsia ditutup pada level 6.800-6.900 di akhir tahun, atau tumbuh sekitar 9-10%. "Reksadana saham diprediksi juga setara," kata Wawan, kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/3/2019).
Berdasarkan data Infovesta Utama, tahun lalu, mayoritas kinerja indeks reksa dana tercatat negatif. Indeks reksa dana saham Infovesta Equity Fund Index tercatat minus 3,67%.
Kemudian, indeks reksa dana pendapatan tetap Infovesta Fixed Income Fund Index tercatat minus 2,20%, dan indeks reksa dana campuran yang tercermin melalui Infovesta Balanced Fund Index tercatat -2,09%. Hanya indeks reksa dana pasar uang Infovesta Money Market Fund yang mencatatkan kinerja positif 4,18% sepanjang tahun lalu.
Wawan yakin kinerja moncer reksa dana saham akan diimbangi sejumlah sentimen yang mendukung pasar saham akan kembali bullish. Antara lain rencana bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve tidak menaikkan suku bunga lagi di 2019.
"Ini akan sangat positif untuk makro ekonomi kita karena tekanan suku bunga naik sudah mereda ditambah pilpres, setelah pemenang ditetapkan umumnya indeks akan rally karena investor asing masuk," kata Wawan.
![]() |
Skenario lebih optimistis disampaikan PT Panin Asset Management yang memproyeksikan di tahun ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa menembus level 7.200 - 7.400. Secara tahunan, Panin optimistis indeks bisa naik 12-13 persen.
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menyampaikan, ada beberapa faktor yang memicu IHSG bisa tumbuh lebih baik dari tahun sebelumnya. Pertama dari sisi eksternal, bank sentral Amerika Serikat pada tahun ini diprediksi tidak akan seagresif tahun lalu menaikkan tingkat bunga acuan Fed Fund Rate.
"Imbal hasil reksa dana bisa mencapai 9-10%, karena begitu Rupiah stabil, BI tidak lagi harus menaikkan bunga," kata Rudiyanto.
Memulai dan Memilih Reksa Dana bagi Pemula
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Mulai Investasi? Ini Cara Agar Tak Menyesal Beli Reksa Dana
Most Popular