
Terungkap! Ada 17.000 Nasabah Gagal Bayar Jiwasraya
Roy Franedya, CNBC Indonesia
07 January 2019 15:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 141 nasabah yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemegang Polis Bancassurance sempat mengancam akan melapor ke DPR jika manajemen Jiwasraya tidak memberikan solusi terbaik atas pembayaran klaim polis asuransi yang sudah jatuh tempo.
141 nasabah ini merupakan pemegang polis asuransi unitlink JS Saving Plan yang sedang bermasalah. Pada 1 Oktober 2018, manajemen mengumumkan penundaan pembayaraan polis jatuh tempo sebesar Rp 802 miliar karena tekanan likuiditas.
Lalu berapa besar sebenarnya nasabah JS Saving Plan?
Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengatakan ada 17.000 pemegang polis JS Saving Plan. Adapun total pemegang polis Jiwasraya mencapai 7 juta.
"Total nasabah itu kalau awal sekitar 17.000. Jadi kita punya 7 juta peserta, jadi Saving Plan itu 17.000," kata Direktur Utama Asuransi Jiwasraya Hexana Tri Sasongko, seperti dikutip dari detikFinance, Senin. (7/1/2019).
Hexana mengatakan jumlah tersebut sebenarnya sedikit jika dibandingkan dengan total nasabah Jiwasraya. Namun, produk tersebut memiliki jatuh tempo yang harus dipenuhi perusahaan.
Manajemen sudah menawarkan perpanjangan masa pembayaran polis (roll over) setahun dengan kompensasi 7%. Solusi ini dinilai sangat menguntungkan bagi Jiwasraya dan manajemen.
"Itu pilihan makanya kami rekomendasikan untuk roll over. Dari Kementerian (BUMN) sebagai pemegang saham menetapkan dananya aman, dan kalau dibandingkan comparative restructuring tadi enggak ada yang menjamin," kata Hexana.
(roy/prm) Next Article Jiwasraya: Dari Hampir Bangkrut Hingga Kesulitan Likuiditas
141 nasabah ini merupakan pemegang polis asuransi unitlink JS Saving Plan yang sedang bermasalah. Pada 1 Oktober 2018, manajemen mengumumkan penundaan pembayaraan polis jatuh tempo sebesar Rp 802 miliar karena tekanan likuiditas.
Lalu berapa besar sebenarnya nasabah JS Saving Plan?
"Total nasabah itu kalau awal sekitar 17.000. Jadi kita punya 7 juta peserta, jadi Saving Plan itu 17.000," kata Direktur Utama Asuransi Jiwasraya Hexana Tri Sasongko, seperti dikutip dari detikFinance, Senin. (7/1/2019).
Hexana mengatakan jumlah tersebut sebenarnya sedikit jika dibandingkan dengan total nasabah Jiwasraya. Namun, produk tersebut memiliki jatuh tempo yang harus dipenuhi perusahaan.
Manajemen sudah menawarkan perpanjangan masa pembayaran polis (roll over) setahun dengan kompensasi 7%. Solusi ini dinilai sangat menguntungkan bagi Jiwasraya dan manajemen.
"Itu pilihan makanya kami rekomendasikan untuk roll over. Dari Kementerian (BUMN) sebagai pemegang saham menetapkan dananya aman, dan kalau dibandingkan comparative restructuring tadi enggak ada yang menjamin," kata Hexana.
(roy/prm) Next Article Jiwasraya: Dari Hampir Bangkrut Hingga Kesulitan Likuiditas
Most Popular