
Ekonomi Lesu, Premi Asuransi Umum Tumbuh 11%
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
27 August 2018 13:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat industri asuransi umum masih dapat tumbuh di tengah ekonomi melambat. Total premi bruto semester I-2018 Rp 33,1 triliun atau tumbuh 11% secara tahunan (yoy).
Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisa, TI dan Aktuaria AAUI Trinita Situmeang mengatakan hampir seluruh lini bisnis mencatatkan pertumbuhan positif, kecuali Asuransi Rangka Kapal, Energi, dan Rekayasa yang turun masing-masing -4,2%, -9,2%, dan -15,4%.
"Premi bruto, pertumbuhannya paling besar terjadi di lini penerbangan dan satelit mencapai 188,2% dan Tanggung Gugat 52,9%," kata Trinita di Kantor AAUI, Senin (27/8/2018).
Sementara itu, klaim bruto asuransi umum juga mengalami kenaikan sebesar 3,3%. Tercatat, total klaim bruto asuransi umum mencapai Rp 12,8 triliun. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada klaim asuransi kredit yang mencapai 232,6%.
"Penurunan klaim bruto terjadi pada beberapa lini, utamanya asuransi harta benda, pengangkutan, rangka kapal, penerbangan dan satelit, Energi, dan tanggung Jawab hukum," sebut Trinita.
Rasio klaim berbanding premi (loss ratio) pada periode tersebut, tercatat mencapai 38,9% atau turun dibanding tahun lalu sebesar 41,8%. Hampir semua lini bisnis mencatatkan penurunan loss ratio, kecuali lini bisnis Rekayasa, Asuransi Kredit dan Penjaminan, dengan kenaikan terjadi pada penutupan Asuransi Kredit sebesar 35,9%.
Trinita menyebut, kenaikan 9,5% atas premi asuransi Kesehatan didominasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Untuk pangsa pasar, masih didominasi oleh dua lini bisnis yang menyumbang sekitar 53% dari seluruh asuransi umum. Ini didominasi asuransi Kendaraan Bermotor dan Harta Benda, yaitu 27,8% dan 25,2%," paparnya.
Meski mendominasi, terjadi penurunan atas asuransi Kendaraan Bermotor yang pada periode sama tahun lalu mencapai 28,3% dan Harta Benda yang pada tahun lalu mencapai 27,7%. Di sisi lain, ada peningkatan pangsa pasar di lini Tanggung Jawab Hukum dari 3,4% menjadi 4,7% dan asuransi Kredit dari 7,8% menjadi 9% pada tahun ini.
(roy) Next Article Premi Neto Asuransi Umum 2017 Tumbuh 5,5%
Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisa, TI dan Aktuaria AAUI Trinita Situmeang mengatakan hampir seluruh lini bisnis mencatatkan pertumbuhan positif, kecuali Asuransi Rangka Kapal, Energi, dan Rekayasa yang turun masing-masing -4,2%, -9,2%, dan -15,4%.
"Penurunan klaim bruto terjadi pada beberapa lini, utamanya asuransi harta benda, pengangkutan, rangka kapal, penerbangan dan satelit, Energi, dan tanggung Jawab hukum," sebut Trinita.
Rasio klaim berbanding premi (loss ratio) pada periode tersebut, tercatat mencapai 38,9% atau turun dibanding tahun lalu sebesar 41,8%. Hampir semua lini bisnis mencatatkan penurunan loss ratio, kecuali lini bisnis Rekayasa, Asuransi Kredit dan Penjaminan, dengan kenaikan terjadi pada penutupan Asuransi Kredit sebesar 35,9%.
Trinita menyebut, kenaikan 9,5% atas premi asuransi Kesehatan didominasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Untuk pangsa pasar, masih didominasi oleh dua lini bisnis yang menyumbang sekitar 53% dari seluruh asuransi umum. Ini didominasi asuransi Kendaraan Bermotor dan Harta Benda, yaitu 27,8% dan 25,2%," paparnya.
Meski mendominasi, terjadi penurunan atas asuransi Kendaraan Bermotor yang pada periode sama tahun lalu mencapai 28,3% dan Harta Benda yang pada tahun lalu mencapai 27,7%. Di sisi lain, ada peningkatan pangsa pasar di lini Tanggung Jawab Hukum dari 3,4% menjadi 4,7% dan asuransi Kredit dari 7,8% menjadi 9% pada tahun ini.
(roy) Next Article Premi Neto Asuransi Umum 2017 Tumbuh 5,5%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular