
Investasi Bodong Paling Ramai Urusan MLM dan Uang Digital
Roy Franedya, CNBC Indonesia
14 July 2018 11:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Praktik investasi bodong itu ibarat jamur di musim gugur. Meski sudah banyak yang ditutup, lebih banyak lagi entitas bodong yang bermunculan.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2017 ada 80 entitas investasi bodong yang ditutup. Pada Januari-Mei 2018 ada 78 entitas diduga investasi bodong.
Entitas paling banyak menawarkan foreign exchange (forex), multi level marketing (MLM) dan mata uang digital (cryptocurrency).
"Investasi ilegal di cryptocurrency bentuknya mereka meminta masyarakat masukkan dana dan dijanjikan imbal hasil tinggi atau diberikan fisik koin. Padahal cryptocurrency uang digital, tak ada fisiknya," ujar Tongam Tobing, Ketua Satgas Waspada Investasi OJK, Sabtu (14/72018).
"Penipuan MLM kebanyakan menggunakan skema seperti penjualan pulsa. Mereka tidak menjual barang tetapi keuntungan dapat dari jumlah anggota. Semakin makin banyak anggota makin tinggi keuntungan yang didapatkan."
Menurut Togam, penawaran investasi bodong banyak terjadi di Pulau Jawa terutama Jakarta, Cirebon atau Bandung.
"Pelakunya itu-itu saja orangnya. Ketika ditutup mereka ganti nama lagi tapi yang dijual sama saja," jelas Tongam.
(dru) Next Article Beberapa Tips Agar Tak Tertipu Investasi Bodong
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2017 ada 80 entitas investasi bodong yang ditutup. Pada Januari-Mei 2018 ada 78 entitas diduga investasi bodong.
Entitas paling banyak menawarkan foreign exchange (forex), multi level marketing (MLM) dan mata uang digital (cryptocurrency).
"Penipuan MLM kebanyakan menggunakan skema seperti penjualan pulsa. Mereka tidak menjual barang tetapi keuntungan dapat dari jumlah anggota. Semakin makin banyak anggota makin tinggi keuntungan yang didapatkan."
Menurut Togam, penawaran investasi bodong banyak terjadi di Pulau Jawa terutama Jakarta, Cirebon atau Bandung.
"Pelakunya itu-itu saja orangnya. Ketika ditutup mereka ganti nama lagi tapi yang dijual sama saja," jelas Tongam.
(dru) Next Article Beberapa Tips Agar Tak Tertipu Investasi Bodong
Most Popular