Pasar Volatil, Kinerja Reksa Dana Saham Masih Negatif

Monica Wareza, CNBC Indonesia
22 May 2018 17:22
Menurut Wawan Hendrayana kalau masuk reksa dana saham ada baiknya pada semester dua, pada Agustus atau September
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Infovesta mencatat kinerja reksa dana saham yang tercermin dalam Infovesta Equity Fund Index mengalami pelemahan hingga minus 5,66% secara year to date, sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat sudah melemah hingga 9,01% di periode yang sama. 

Untuk kinerja reksa dana berbasis obligasi yang tercermin dalam Infovesta Fixed income Fund Index hanya mengalami pelemahan sebesar minus 2,33%. Untuk reksa dana campuran juga ikut mengalami kinerja negatif 2,96% di periode yang sama.

Hanya reksa dana pasar uang yang tercermin di Infovesta Balanced Fund Index memiliki kinerja moncer di sejak awal tahun yang tercatat positif 1,47%.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan jika investor masih mempertimbangkan potensoi kenaikan yang lebih besar, maka sangat tepat untuk masuk ke reksa dana saham saat ini mengingat turunnya indeks juga membuat harga-harga saham menjadi lebih murah.

"Kan sekarang asing terus jualan, itu bisa menjadi peluang investor long term untuk masuk ketika pasar murah. Apalagi kalau berkaca ke tahun-tahun sebelumnya, tahun politik itu IHSG tidak pernah berkinerja buruk jadi tahun depan akan marak ya reksa dana saham," kata Wawan di Jakarta, Selasa (22/5).

Namun dia tidak menyarankan investor untuk masuk ke reksa dana saham jika hanya untuk jangka pendek. Pasalnya saat ini pasar saham masih berfluktuasi dengan sentimen lebaran dan kenaikan suku bunga yang tak sesuai dengan ekspektasi pasar.

"Kalau masuk reksa dana saham ada baiknya pada semester dua nanti, Agustus atau September," kata dia.

Sementara itu, dia menilai reksa dana pendapatan tetap akan lebih cepat pulih jika dibandingkan dengan reksa dana lainnya. Mengingat reksa dana jenis akan menddapatkan pemasukan dari pembayaran kupon obligasi. Dia memprediksi pembayaran kupon ini akan menutup 0,5% dari penurunan saat ini.


(roy) Next Article 5 Tips Investasi: Mudah Kelola Risiko, Optimalkan Imbal Hasil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular