IHSG Anjlok Dalam, Reksa Dana Saham Masih Menarik

Anastasia Arivirianty, CNBC Indonesia
08 May 2018 20:35
Pasar saham masih lebih atraktif dibanding pasar obligasi. Pasalnya, pasar obligasi berkaitan dengan suku bunga acuan.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi dalam, dan Rupiah yang juga tertekan, Direktur Asshmore Asset Management Indonesia Arief Wana menilai, reksa dana saham masih menjadi portofolio yang menarik.

Menurutnya, pasar saham masih lebih atraktif dibanding pasar obligasi. Pasalnya, pasar obligasi berkaitan dengan suku bunga acuan, yang baik dinaikkan maupun dijaga tetap, tidak bisa memberikan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan pasar saham.

"Sektor apa yang menarik? Kalau dari segi valuasi, saham-saham kapitalisasi besar (big caps) seperti perbankan, telko, dan konsumer itu masih lebih atraktif meski mereka yang mengalami penurunan besar," ujar Arief kepada media ketika dijumpai di Jakarta, Selasa (8/5).

Hal itu disebabkan, lanjutnya, berdasarkan kinerja di tahun lalu, saham-saham big caps ini mampu menyumbang kenaikan pada pergerakan IHSG, meski di awal-awal sempat terkoreksi dalam juga, sedangkan kinerja saham-saham kecil sangat buruk di 2017, dan belum menunjukkan perbaikan di tahun ini.

"Perbankan dan konsumer menjadi penopang pertumbuhan. Kami lihat kedua sektor ini lebih atraktif, tetapi tetap harus selektif memilih saham-saham mana di sektor itu yang bisa memberikan pertumbuhan yang lebih besar dibanding yang lain," pungkas Arief.


(roy) Next Article IHSG Sedang Suram, Investor Kudu Piye?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular