Internasional

Bunga Acuan Naik, Analis: Investasi di Obligasi Masih Layak

Roy Franedya, CNBC Indonesia
20 April 2018 13:55
Pertumbuhan ekonomi negara berkembang yang masih cukup tinggi menjadi alasan kenapa berinvestasi obligasi di negara berkembang masih layak dilakukan.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan suku bunga acuan AS dan kenaikan harga minyak dunia tampak seperti masalah besar bagi negara berkembang. Namun, masih ada cukup alasan untuk investasi obligasi di negara berkembang, ujar Bank of Singapura, Kamis (19/4/2018).

Kenaikan suku bunga acuan mempersulit pemerintah dan perusahaan negara berkembang mengendalikan utang mereka, terutama yang berdenominasi dalam dolar AS. Situasi seperti ini dapat membuat investor memindahkan dana ke negara yang memberikan imbal hasil yang lebih tinggi.

Namun pertumbuhan ekonomi negara berkembang tidak dapat diabaikan, ujar Gareth Nicholson, Head Fixed Income di Bank of Singapura kepada CNBC International.

"Ya, itu akan bergejolak, tetapi Anda tidak boleh meremehkan pertumbuhan [ekonomi] di pasar negara berkembang saat ini," ujar Gareth Nicholson. World Bank dan Asian Develepment Bank telah menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia tahun ini.

Gareth Nicholson berpendapat Bank Sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga secara agresif. Harga minyak juga tidak akan naik dengan sangat cepat. Alhasil, dampak negatif kedua hal ini akan terbatas.

Pasar berkembang terbaik saat ini adalah China. Ekonomi terbesar kedua di dunia minggu ini melaporkan pertumbuhan kuartal I-2018 sebesar 6,8% melampaui ekspetasi analis sebesar 6,7%.

Mengenai kemungkinan perang dagang dengan AS akan memukul pertumbuhan China, Nicholson mengatakan ada alasan untuk percaya bahwa Presiden Donald Trump akan segera mengakhiri retorikanya saat ia mengalihkan perhatiannya ke Korea Utara.

"Salah satu hal besar yang harus dia fokuskan adalah Korea Utara, dan untuk Korea Utara, dia membutuhkan dukungan China, jadi kami pikir akan ada negosiasi," katanya.
(roy/roy) Next Article Pengelola Dana Jumbo Buka-bukaan Soal Investasi di Obligasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular