Investor Pilih Obligasi AS, Pasar Surat Utang RI Tertekan

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
20 April 2018 12:47
Sampai dengan siang hari ini, imbal hasil obligasi Indonesia tenor 10 tahun naik sebesar 6,8bps (dari 6,684% menjadi 6,752%).
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Capital outflow dari pasar surat utang Indonesia ke AS nampak sudah benar-benar terjadi. Sampai dengan siang hari ini, imbal hasil obligasi Indonesia tenor 10 tahun naik sebesar 6,8bps (dari 6,684% menjadi 6,752%). Sebagai catatan, pergerakan imbal hasil obligasi berbanding terbalik dengan harganya.

Di sisi lain, imbal hasil obligasi tenor 10 tahun terbitan pemerintah AS turun tipis dari 2,914% menjadi 2,9137% pada perdagangan hari ini. Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa investor mulai melepas kepemilikannya atas surat berharga dalam negeri dan mengalihkannya ke obligasi pemerintah AS.

Sebelumnya, kajian dari tim riset CNBC Indonesia memang mengungkapkan bahwa hal ini rawan terjadi. Pasalnya, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun terbilang jarang menyentuh kisaran 2,9%. Sebelum terjadi pada tahun ini, kali terakhir hal tersebut terjadi adalah pada awal 2014.

Kenaikan tinggi imbal hasil yang saat ini ditawarkan sangat mungkin mendorong investor tergiur untuk menempatkan dana pada obligasi terbitan pemerintah AS, serta melepas kepemilikannya atas instrumen investasi dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Tak seperti bank sentral negara-negara tetangga seperti China, Malaysia, dan Singapura yang telah mengikuti langkah the Federal Reserve dengan melakukan pengetatan kebijakan moneter.

Bank Indonesia (BI) tetap bersikeras menahan suku bunga acuan di angka 4,25%. Kini, beli bersih investor asing di pasar obligasi yang telah mencapai Rp 34,83 triliun sepanjang tahun 2018 berpotensi menipis, atau bahkan berbalik arah menjadi negatif.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps) Next Article Pasar Global Menguat, Harga Obligasi RI Koreksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular