Miris Pasar Obligasi Korporasi RI Kalah Jauh dari Singapura-Korea
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar obligasi korporasi Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain.
Kepala Grup Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI Fitra Jusdiman mengatakan bahwa Indonesia baru memiliki nilai pasar obligasi korporasi hanya 2,1% dari jumlah PDB, masih kalah dengan negara lainnya di Asia.
"Di berbagai negara. Kalau kita lihat disini, misalkan, misalkan Jepang, Korea, Singapura itu, bahkan Korea, 60% nya itu adalah obligasi korporasi di pasarnya. Singapura juga cukup tinggi. Indonesia baru 2,1%," ujar Fitra di acara Taklimat media di kantor BI, Jakarta pada Jumat (7/11/2025).
Berdasarkan data BI, Korea Selatan memiliki nilai obligasi korporasi dibandingkan PDB sebesar 60,70%. Kemudian Singapura 27,06% dan Jepang 16,84%
BI akan memperluas instrumen operasi moneternya dengan membuka ruang bagi penggunaan obligasi korporasi sebagai underlying transaksi repurchase agreement (repo).
Harapannya adalah pasar obligasi korporasi lebih likuid sehingga menarik perusahaan untuk menjadikan obligasi sebagai alternatif pendanaan yang lebih efisien. Pada tahap awal ini, BI akan menerima obligasi yang diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sebagai underlying repo.
Fitra menegaskan BI memiliki sejumlah kriteria terkait obligasi korporasi yang dapat diterima sebagai underlying repo. Salah satu kriterianya adalah mencakup peringkat kredit, likuiditas di pasar dan lembaga penerbit.
(haa/haa)