Terkerek Penjualan, Laba Indofood CBP (ICBP) Naik 27% Jadi Rp9,27 T

Ayyi Hidayah, CNBC Indonesia
Selasa, 26/03/2024 13:52 WIB
Foto: REUTERS/Beawiharta

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) yang merupakan produsen Indomie milik konglomerat Anthony Salim melaporkan penjualan bersih konsolidasi senilai Rp67,91 triliun sepanjang 2023 atau tumbuh 5% dibandingkan capaian 2022 yakni Rp64,8 triliun.

Kenaikan penjualan bersih juga mengerek laba usaha ICBP sebanyak 8% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp14,39 triliun. Pada saat yang sama, marjin laba usaha perseroan juga mengalami kenaikan dari level 20,6% menjadi 21,2%. Sedangkan core profit ICBP mengalami pertumbuhan sebesar 27% YoY menjadi Rp9,27 triliun sepanjang tahun lalu.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer ICBP Anthoni Salim mengatakan, perekonomian Indonesia  ke depan dipoyeksikan tetap tangguh dan bisa mendukung pertumbuhan bisnis serta profit perusahaan, serta mempertahankan neraca keuangan yang sehat.


Menurutnya, perusahaan juga akan terus mencermati kondisi makro ekonomi secara global agar dapat melakukan penyesuaian strategi dengan perkembangan yang terjadi.

"Di tengah tantangan global dan lemahnya daya beli masyarakat, perseroan mampu menyesuaikan diri sehingga menorehkan pertumbuhan penjualan dan profitabilitas sepanjang 2023," ujar Anthoni, seperti dikutip Selasa (26/3/2024).

Di sisi lain, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) membukukan core profit sebesar Rp9,78 triliun sepanjang tahun lalu. Capaian tersebut meningkat 8% dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yang mencapai Rp9,06 triliun. Berdasarkan keterangan resminya, INDF mencatatkan penjualan neto konsolidasi sebesar Rp111,7 triliun atau tumbuh 1% jika dibandingkan perolehan 2022 yakni Rp110,83 triliun.

Seiring dengan kinerja penjualan, perseroan membukukan laba usaha yang relatif stabil di kisaran Rp19,66 triliun dengan marjin laba usaha secara sehat berada pada level 17,6%. Alhasil, dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit yang mencerminkan kinerja operasional meningkat 8% menjadi Rp9,78 triliun dari Rp9,06 triliun.


(ayh/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi