Prabowo Komentari Soal APBN & Utang RI, Simak Pernyataannya!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
05 March 2024 12:37
Calon Presiden nomor urut nomor 02 Prabowo Subianto saat melakuakan pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) 033 Bojong Koneng, Sentul, Bogor Jawa Barat, Rabu (14/2/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Calon Presiden nomor urut nomor 02 Prabowo Subianto saat melakuakan pencoblosan di tempat pemungutan suara (TPS) 033 Bojong Koneng, Sentul, Bogor Jawa Barat, Rabu (14/2/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Indonesia terpilih hasil hitung cepat atau quick count Prabowo Subianto, buka suara soal pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), khususnya utang yang dikelola oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

"Kita mampu menjaga prudent economic and fiscal management dan saya pikir Indonesia punya rekor yang bagus kita tidak pernah default dalam sejarah ekonomi kita," ungkapnya dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Berdasarkan data Kemenkeu, utang pemerintah naik sekitar 1,33% pada awal 2024, dari catatan per Desember 2023 sebesar Rp 8.144,69 triliun, menjadi sebesar Rp 8.253,09 triliun per Januari 2024.

Prabowo menambahkan, utang secara tidak langsung memang diwariskan setiap pemerintahan. Dimulai dari Presiden Sukarno, Soeharto hingga Joko Widodo (Jokowi) selalu ada penambahan utang yang bertujuan untuk mendorong perekonomian.

"Kita punya debt to GDP ratio terendah juga sekarang 39% kan? kita well under the mandatory 3%," ujarnya.

Tahun ini defisit APBN diproyeksinya menjadi 2,6-2,8% atau naik dari 2023 yang sebesar 1,65% PDB. Menurut Prabowo level tersebut tidak masalah karena masih di bawah batas. "Proyeksinya kita akan bisa dapati 2,6-2,8% dan itu masih di bawah mandator 3%," kata Prabowo.

Tantangan ke depan tidak mudah Kini perang terjadi di berbagai wilayah. Hal ini mendorong krisis pangan dan energi di dunia dan berdampak terhadap inflasi. Lonjakan inflasi kemudian direspons dengan kenaikan suku bunga acuan, khususnya negara maju.

Kondisi tersebut membuat timbulnya gejolak pasar keuangan. Ditandai dengan derasnya aliran modal keluar dan kejatuhan nilai tukar serta sulitnya pembiayaan. Kini suku bunga tinggi diperkirakan akan berlangsung lama.

Indonesia, kata Prabowo mampu menjaga momentum perekonomian selepas pandemi covid-19. Ekonomi tumbuh sekitar 5%, inflasi terjaga di sekitar 2% dan transaksi berjalan yang surplus. Ini merupakan modal yang bagus untuk melewati berbagai tantangan tersebut.

"Our trade balance positif 5 tahun terakhir, tremendous pak perry. dan our reserve, very healthy dan semakin baik tahun depan,"pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dunia Terpecah! Sri Mulyani Ungkap Investasi Kini Cuma ke Sesama Teman

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular