OJK Siap Pasang Mata ke Modal Ventura hingga Kripto

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
18 August 2023 09:57
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar saat Konferensi Pers Devisa Hasil Ekspor (DHE) di Selasar Kretagama, Gd. Ali Wardhana, Jakarta, Jumat (28/7/2023). (CNBC Indonesia, Muhammad Sabki)
Foto: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar saat Konferensi Pers Devisa Hasil Ekspor (DHE) di Selasar Kretagama, Gd. Ali Wardhana, Jakarta, Jumat (28/7/2023). (CNBC Indonesia, Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi memiliki dua anggota dewan komisioner baru. Mereka akan bertugas mengawasi lembaga pembiayanan modal ventura, lembaga keuangan mikro, lembaga keuangan lainnya dan ibidang inovasi teknologi keuangan aset keuangan digital dan kripto.

Sebagaimana diketahui, Mahkamah Agung resmi melantik Hasan Fawzi dan Agusman sebagai komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini, Rabu (9/8/2023).

Hasan akan mengisi kursi Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto dan Agusman sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan kehadiran Hasan dan Agusman akan memperkuat tugas, fungsi, dan kewenangan OJK dalam menjalankan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK). "Semakin mendorong kontribusi sektor keuangan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat dan ketimpangan ekonomi setelah melalui proses pemlihan," kata Mahendra dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (18/8/2023).

Mahendra mengatakan pelantikan Hasan Fawzi dan Agusman pada 9 Agustus 2023 telah memenuhi kerangka waktu yang diamanatkan oleh UU PPSK mengenai dua anggota dewan komisioner OJK baru. Di dalam omnibus law sektor keuangan tersebut, dua dewan komisioner baru OJK ditetapkan selambatnya 7 bulan sejak UU PPSK diterbitkan. 

Adapun sebelumnya Hazan dan Fawzi telah menjalani uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test di Komisi XI DPR. Saat itu Hasan berhadapan dengan Erwin Haryono, sedangkan Agusman bertarung dengan Adi Budiarso.

Hasan saat fit and proper menyampaikan bahwa ia ingin menjadikan investasi aset kripto bersifat inklusif atau menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Hasan pun telah menyusun sejumlah strategi untuk mencapai tujuannya tersebut, di antaranya mengembangkan industri teknologi sektor keuangan yang masih berumur sangat muda di Indonesia.

Pada kesempatan yang sama Agusman menilai lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan lembaga jasa keuangan lainnya dari sisi kelembagaan masih lemah, khususnya terkait tata kelola manajemen risiko.

Kemudian sumber daya manusia, secara kuantitas dan kualitas juga masih terbatas. Selain itu, dukungan infrastruktur telekomunikasi juga terbilang belum memadai.

Oleh karena itu, Agusman memiliki tiga misi penting bila terpilih, yakni menjaga kepentingan konsumen, meningkatkan dukungan industri terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, dan meningkatkan koordinasi untuk efektivitas pengawasan dan stabilitas sistem keuangan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Agusman merupakan Direktur Eksekutif Bank Indonesia (BI), yakni Kepala Departemen Audit Internal. Dalam paparannya, ia memiliki tiga misi penting bila terpilih, yakni menjaga kepentingan konsumen, meningkatkan dukungan industri terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, dan meningkatkan koordinasi untuk efektivitas pengawasan dan stabilitas sistem keuangan.

Sementara itu, Hasan Fawzi merupakan mantan Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA). Dalam presentasinya, ia memiliki cita-cita untuk menjadikan investasi aset kripto bersifat inklusif atau menyentuh seluruh lapisan masyarakat.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sah! MA Lantik Hasan Fawzi dan Agusman Jadi Komisioner OJK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular