Newsletter

Pekan Genting! Pasar RI Bakal Dibuat Cemas China, AS & Jepang

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
31 July 2023 06:00
Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Beralih ke AS, mayoritas bursa saham Wall Street pada perdagangan pekan lalu terpantau cerah bergairah, meski sempat terkoreksi karena kekecewaan pelaku pasar akan pernyataan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang masih akan mempertahankan sikap hawkish-nya.

Secara point-to-point pada pekan lalu, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terpantau menguat 0,66%, sedangkan S&P 500 melesat 1,01%, dan Nasdaq Composite melejit 2,02%.

Pada perdagangan Jumat pekan lalu, ketiganya ditutup di zona hijau. Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,5% ke posisi 35.459,289, S&P 500 melesat 0,99% ke 4.582,23, dan Nasdaq melejit 1,9% menjadi 14.316,66.

Pada Jumat lalu, menguatnya Wall Street ditopang oleh data indeks harga personal consumption expenditure (PCE). Indeks ini melandai ke 3% (year-on-year/yoy) pada Juni 2023. Angka tersebut adalah yang terendah sejak Maret 2021.

Secara bulanan (month-to-month/mtm), indeks naik tipis 0,2% pada Juni, dari 0,2% pada Mei.
Indeks melemah karena turunnya harga barang tetapi harga gas masih naik. Pengeluaran untuk energi menjadi komponen yang paling anjlok yakni sebesar 18,9% (yoy).

Sementara itu, PCE inti melandai ke 4,1% (yoy) pada Juni, terendah sejak September 2021 atau 10 bulan terakhir. Laju PCE inti juga lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi pasar yakni 4,2%.

Sebagai catatan, PCE inti menjadi pertimbangan utama bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dalam menentukan kebijakan moneternya.
Dengan melandai PCE dan PCE inti maka ada harapan The Fed melunak pada September mendatang.

Seperti diketahui, The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 bp menjadi 5,25-5,5% pada Rabu pekan lalu.
Kenaikan sebesar 25 bp sudah sesuai ekspektasi pasar. Namun, pasar kecewa karena The Fed masih membuka opsi untuk menaikkan suku bunga ke depan.

Keputusan suku bunga masih akan sangat tergantung pada data berkembang.
Pasar sempat khawatir pada Kamis kemarin setelah estimasi menunjukkan pertumbuhan ekonomi masih kencang.

Estimasi terbaru AS menunjukkan ekonomi AS tumbuh 2,4% (quarter-to-quarter/qtq) pada April-Juni 2023 atau kuartal II-2023. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yakni 2% ataupun ekspektasi pasar yakni 1,8%.

AS pada Kamis pekan lalu juga mengumumkan data klaim pengangguran. Jumlah pekerja AS yang mengajukan klaim pengangguran AS menurun 7.000 menjadi 221.000 pada pekan yang berakhir pada 22 Juli.

Jumlah tersebut adalah yang terendah dalam lima bulan terakhir dan jauh di bawah ekspektasi pasar yakni 235.000.
Masih tingginya pertumbuhan ekonomi AS dan menurunnya klaim pengangguran menunjukkan jika ekonomi AS masih panas. Dua faktor ini menjadi sinyal jika inflasi AS bisa sulit turun ke depan. Pasar pun kemudian khawatir jika ini bisa mempersulit pelonggaran kebijakan The Fed.

Di lain sisi, pasar juga masih memantau laporan kinerja keuangan perusahaan. Pada titik tengah musim pendapatan kuartal II-2023 di S&P 500, jumlah perusahaan yang melaporkan kejutan pendapatan positif berada di atas rata-rata baru-baru ini, sedangkan besarnya kejutan pendapatan ini di bawah rata-rata baru-baru ini.

Akibatnya, indeks melaporkan pendapatan yang lebih tinggi untuk kuartal kedua hari ini dibandingkan dengan akhir minggu lalu, tetapi masih melaporkan pendapatan yang lebih rendah dibandingkan dengan akhir kuartal. Indeks ini juga melaporkan penurunan pendapatan terbesar dari tahun ke tahun sejak kuartal II-2020.

Sejauh ini, 51% perusahaan di S&P 500 telah melaporkan hasil aktual untuk kuartal II-2023 hingga akhir pekan lalu.

Dari perusahaan tersebut, 80% telah melaporkan laba per saham aktual di atas perkiraan, yaitu di atas rata-rata 5 tahun sebesar 77% dan di atas rata-rata 10 tahun sebesar 73%.

Secara agregat, perusahaan melaporkan pendapatan di atas perkiraan sebesar 5,9%, yang berada di bawah rata-rata 5 tahun sebesar 8,4%, dan di bawah rata-rata 10 tahun sebesar 6,4%.

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular