Genting! The Fed Akan Tentukan Nasib Dunia Hari Ini
- IHSG mencetak rekor terbaik tiga bulan, rupiah dan yield SBN menguat kemarin
- Wall street melanjutkan pesta dengan kompak menguat
- Rapat The Fed akan menopang pergerakan pasar keuangan Indonesia hari ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Indonesia mencatatkan kinerja impresif pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan rekor terbaik tiga bulan. Sementara itu, rupiah kembali menguat dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) menguat tajam.
Pasar keuangan diharapkan masih bergerak positif pada hari ini. Selengkapnya mengenai proyeksi pasar keuangan pekan ini dan hari ini bisa dibaca pada halaman 4 dan 5 artikel ini.
IHSG ditutup di posisi 6.917,71 pada perdagangan kemarin, Selasa (25/7/2023). Indeks menguat 0,27%. Posisi penutupan kemarin merupakan yang tertinggi sejak 28 April 2023 atau hampir tiga bulan terakhir. Penutupan di level 6.900 juga menjadi yang pertama kali sejak 28 April tahun ini.
Penguatan ini memperpanjang tren positif IHSG menjadi empat hari beruntun dengan penguatan mencapai 1,28%.
Sebanyak 219 saham menguat, 308 saham melemah, dan 220 bergerak stagnan.
Total saham yang berpindahtangan mencapai 17,5 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,5 triliun pada perdagangan kemarin.
Investor asing masih mencatatkan net buy sebesar Rp 636,03 miliar atau melonjak hampir tujuh kali lipat dibandingkan perdagangan hari sebelumnya yang tercatat Rp 91,74 miliar.
Saham dengan penguatan terbesar adalah PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) den yang melesat 34,75%, PT Sinergi Inti Andalan Tbk (INET) sebesar 27,21%, dan PT Eratex Djaja Tbk (ERTX) yang melambung 19,57%.
Jika mempertimbangkan peran indeks poin maka saham raksasa batu bara yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) kembali menjadi penopang terbesar IHSG pada hari ini, yakni mencapai 19,6 indeks poin. Diketahui, saham BYAN sudah menghijau selama empat hari beruntun, ditopang oleh cerahnya harga batu bara dunia.
Kemudian, tiga saham bank raksasa juga menjadi penopang IHSG hari ini. Adapun tiga saham bank raksasa tersebut yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
IHSG menguat ditopang oleh sejumlah faktor mulai dari kebijakan moneter Bank Indonesia (BI), ekspektasi melunaknya kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), lonjakan harga komoditas, serta rencana stimulus China.
Seperti diketahui, BI akhirnya menahan suku bunga acuan di level 5,75% pada bulan ini. Keputusan BI ini sejalan dengan ekspektasi pasar yang memperkirakan suku bunga akan ditahan.
Dari AS, pelaku pasar juga optimis jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan ini. Namun, pelaku pasar berekspektasi jika kenaikan tersebut akan menjadi yang terakhir.
Dengan ekspektasi melunaknya The Fed maka pasar keuangan global diharapkan lebih stabil. Capital inflow juga diharapkan semakin masuk deras ke pasar Emerging Market seperti Indonesia.
Kenaikan IHSG juga ditopang oleh lonjakan harga komoditas, mulai dari batu bara, harga minyak, hingga minyak sawit mentah.
Harga batu bara menguat pada Senin pekan ini ke level US$ 143,10 per ton. Batu bara sudah menguat selama tujuh hari beruntun.
(mae/mae)