
Genting! RI, AS, Jepang & Eropa Adu Kuat Suku Bunga Pekan Ini

Dari Eropa, bank sentral Eropa (ECB) akan menggelar rapat pada Kamis (27/7/2023). ECB diproyeksi masih akan menaikkan deposit facility rate sebesar 25 bps menjadi dari 3,5% menjadi 3,75% pada pekan ini.
Deposit facility rate saat ini yakni 3,5% adalah yang tertinggi dalam 22 tahun terakhir.
ECB diproyeksi akan menaikkan suku bunga meskipun inflasi sudah jauh melandai menjadi 5,5% (yoy) pada Juni. Pelaku pasar pun berharap kenaikan pada Juli akan menjadi yang terakhir kali.
Dari Jepang, bank sentral Jepang (BoJ) akan memutuskan kebijakan suku bunga pada Jumat pekan ini (28/7/2023).
BOJ sudah menahan suku bunga ultra rendah (-0,1%) sejak 2016 atau tujuh tahun lebih. BoJ diperkirakan akan tetap menahan suku bunga ultra rendah meskipun inflasi Jepang sudah meningkat tajam dan di atas target BoJ serta yen terus melemah.
Inflasi Jepang pada Juni tercatat 3,3% (yoy), melonjak dibandingkan Juli 2022 yang tercatat 2,6%. Sementara itu, yen melemah sekitar 2,3% pekan lalu dan sudah jeblok 7,8% sepanjang tahun ini.
Selain kebijakan suku bunga, tidak banyak data penting yang akan dirilis pada pekan ini. Untuk hari ini, data penting yang akan keluar di antaranya Jibun Bank Manufacturing PMI Flash Juli dari Jepang, inflasi Singapura akan mengumumkan inflasi Juni, serta data S&P Global/CIPS Manufacturing Flash Inggris dan AS.
Data-data tersebut akan menunjukkan seberapa jauh aktivitas manufaktur sudah terdampak oleh pelemahan ekonomi global serta suku bunga tinggi.
Bagi Indonesia, Jibun Bank Manufacturing PMI Flash menjadi penting mengingat Jepang adalah pasar ekspor terbesar kedua setelah China.
Jika aktivitas manufaktur Jepang melandai maka ada potensi dari perlambatan permintaan barang dari Indonesia.
Hari ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga akan mengumumkan rilis APBN Kita edisi Juni. Menarik dilihat seberapa jauh belanja pemerintah hingga pertengahan tahun ini.
Menarik ditunggu juga apakah Sri Mulyani akan mengumumkan kebijakan baru di sektor fiskal.
Analis pasar dan CEO PT YUGEN Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, memperkirakan pasar hari ini akan bergerak di kisaran 6821 - 6954 dengan arah penguatan.
"Perkembangan pergerakan IHSG saat ini terlihat masih memiliki kecenderungan menguat. IHSG masih ditopang oleh kondisi perekonomian yang masih relatif stabil ditambah dengan musim deviden yang masih berlanjut, selain itu masih tercatatnya capital inflow secara ytd turut menjadi salah satu faktor penopang kenaikan IHSG," tutur William dalam analisnya.
(mae/mae)