Market Commentary

Saham Emiten Minuman Kekinian Platinum (TGUK) ARB Berjilid

Tim Riset, CNBC Indonesia
Selasa, 18/07/2023 11:02 WIB
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten gerai minuman kekinian yakni PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) terpantau kembali ambles dan sudah menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi I Selasa (17/7/2023), di mana sudah dua hari beruntun saham TGUK ambles.

Per pukul 10:45 WIB, saham TGUK ambruk 14,29% ke posisi Rp 102/saham. Saham TGUK pun sudah menyentuh ARB pada sesi I hari ini.

Saham TGUK sudah ditransaksikan sebanyak 18.218 kali dengan volume sebesar 185,14 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 19,02 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 364,29 miliar.


Hingga pukul 10:45 WIB, di order offer atau jual, terdapat 272.546 juta lot antrian di harga Rp 102/saham atau sekitar Rp 2,8 miliar.

Sedangkan di order bid atau beli, belum terdapat antrian yang tertera kembali, menandakan bahwa saham TGUK sudah menyentuh ARB.

Dengan ini, maka saham TGUK sudah menyentuh ARB selama dua hari beruntun. Dalam dua hari terakhir, saham TGUK sudah terkoreksi 26,62%.

Setelah mencetak ARB pertama kali pada perdagangan hari keduanya yakni Selasa pekan lalu, saham TGUK berhasil melesat selama tiga hari beruntun. Namun setelah melesat, saham TGUK kembali ambles dan menyentuh ARB.

Sejak perdagangan perdananya pada Senin pekan lalu hingga sesi I hari ini, saham TGUK sudah terkoreksi hingga 31,08%. Kini, harga saham TGUK sudah berada di bawah harga IPO-nya di Rp 110/saham.

Sebelumnya, perseroan melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas sejumlah 1,07 miliar saham atau setara 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 16 per saham.

Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 60% akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal (capital expenditure) yaitu pengembangan dan penambahan gerai, serta membuat food truck baru sebanyak 12 food truck.

Sedangkan sisanya sekitar 40% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yang terdiri dari pembelian bahan baku yang akan mengikuti perkembangan gerai baru, untuk menunjang kegiatan pemasaran dan branding (marketing campaign and brand building), untuk Research and Development dalam pengembangan kategori produk dan sales channel dan untuk pengembangan sumber daya manusia yaitu melalui training and development (Key Talent on critical roles, People development).

"Melalui penawaran saham perdana ini, Teguk akan memperbanyak gerai, memperkuat kapasitas produksi, meningkatkan jangkauan pemasaran dan inovasi digital." ungkap CEO Minuman Teguk, Maulana Hakim dan Najib Wahab pada prosesi pencatatan perdana sahamnya, di Main Hall BEI, Jakarta, Senin, (10/7/2023).

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat