Senyum Cerah Bos Sawit di Awal Pekan, Harga CPO Naik Lagi

mae, CNBC Indonesia
10 July 2023 10:42
Seorang pekerja mengumpulkan tandan buah segar saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar di provinsi Riau, Indonesia, Selasa (26/4/2022). (REUTERS/Willy Kurniawan)
Foto: Seorang pekerja mengumpulkan tandan buah segar saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar di provinsi Riau, Indonesia, Selasa (26/4/2022). (REUTERS/Willy Kurniawan)

Jakarta, CNBC Indonesia -Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange menguat pada hari ini.  Menurut data Refinitiv pada Senin (10/7/2023) pukul 10:15 WIB, harga CPO tercatat MYR 3.844, Harganya naik 0,26%.

Penguatan ini berbanding terbalik dengan ambruknya harga CPO pada Jumat pekan lalu yang jatuh 1,97%. Harga CPO menguat karena ada perkiraan produksi Juni yang lebih rendah dan ekspektasi peningkatan ekspor.

Survei Reuters menunjukkan produksi CPO Malaysia pada Juni diperkirakan turun 0,8% menjadi 1,51 juta ton, sementara ekspor kemungkinan naik 0,7% menjadi 1,09 juta ton.

Ekspor Malaysia diperkirakan akan meningkat pada Juli, kata Mitesh Saiya, manajer perdagangan di perusahaan perdagangan Kantilal Laxmichand & Co yang berbasis di Mumbai.

Harga CPO juga menguat karena ada kekhawatiran jika El Nino bisa berdampak buruk ke produksi. Perkiraan tersebut disampaikan dalam laporan Dewan Sawit Malaysia (MPOC).

"Namun, perlu dicatat jika fenomena El Nino bisa menjaga harga CPO tetap terjaga di atas MYR 3.250 per ton," tulis laporan MPOC, dikutip dari Reuters.

Kendati demikian, MPOC memperkirakan kabar buruk. Ekspor CPO Malaysia ke Uni Eropa akan mencapai 1,5 juta ton pada tahun ini.
Ekspor tersebut lebih rendah dibandingkan perkiraan laporan pada Juli yang diperkirakan mencapai 3 juta ton.

 

Elspor Malaysia ke Uni Eropa turun 14% (year on year/yoy) menjadi 144.065 ton pada Januari-Mei 2023.
Total ekspor Malaysia mencapai 1,04 juta ton pada Januari-Mei tahun ini, turun dibandingkan 1,19 juta ton pada periode yang sama tahun lalu

"Penurunan impor Uni Eropa disebabkan oleh harga yang tinggi, inflasi, melemahnya permintaan energi dan makanan," tutur laporan MPOC.

Selain melemahnya permintaan, harga CPO akan turun karena melimpahnya pasokan minyak nabati pada semester II-2023.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

 


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Senyum Bos Sawit Pudar, Harga CPO Terjun Terus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular