Market Commentary

Saham BEBS Sudah ARB 18 Kali, Mau Dibawa ke Gocap?

Tim Riset, CNBC Indonesia
Selasa, 13/06/2023 11:08 WIB
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten konstruksi milik Asep Sulaeman Sabanda atau Sultan Subang yakni PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) kembali ambles dan menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi I Selasa (13/6/2023), di mana saham BEBS sudah menyentuh ARB sebanyak 18 kali sejak dibukanya kembali suspensi saham BEBS.

Per pukul 10:32 WIB, saham BEBS ambles 14,93% ke harga Rp 114/saham dan juga sudah menyentuh ARB.

Saham BEBS sudah ditransaksikan sebanyak 95 kali dengan volume sebesar 260.200 lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 29,66 juta. Adapun kapitalisasi pasarnya terus menyusut dan saat ini mencapai Rp 5,13 triliun.


Hingga pukul 11:32 WIB, di order offer atau jual, terdapat 20,4 juta lot antrian di harga Rp 114/saham atau sekitar Rp 232,3 miliar.

Namun di order bid atau beli, belum ada antrian yang tertera kembali, menandakan bahwa saham BEBS sudah menyentuh ARB.

Semenjak suspensi dibuka oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Mei lalu, saham BEBS hanya sekali mencetak penguatan yakni pada perdagangan 26 Mei lalu.

Namun, penguatan BEBS kala itu dicurigai oleh pasar sebagai pergerakan yang tidak wajar karena sebelumnya sempat mencetak ARB, secara tiba-tiba ditutup melesat pada akhir perdagangan.

Semenjak suspensi dibuka, saham BEBS sudah mencetak ARB selama 18 kali dan sejak suspensi dibuka hingga hari ini, saham BEBS sudah ambles hingga 79,46%.

Karena terus mencetak ARB berjilid-jilid, akhirnya Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau pergerakan saham Sultan Subang Ini per Senin kemarin. BEI menginformasikan bahwa telah terjadi penurunan harga saham BEBS yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).

Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.

Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 7 Juni 2023 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.

Meski sudah masuk ke dalam radar pemantauan bursa, tetapi hingga saat ini, saham BEBS belum kembali disuspensi oleh bursa.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat