Gembira Cuma Sehari, Saham Batu Bara Berjatuhan Hari Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten batu bara berbalik arah ke zona merah pada perdagangan sesi I Kamis (11/5/2023), setelah sehari sebelumnya sempat menghijau.
Koreksinya saham batu bara pada sesi I hari ini terjadi mengikuti pergerakan harga batu bara acuan dunia yang masih lesu hingga kemarin.
Per pukul 10:10 WIB, dari 20 saham batu bara RI, hanya dua saham yang cenderung stagnan dan satu saham yang menguat. Sedangkan sisanya yakni 17 saham terkoreksi.
Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.
Saham | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan |
Indo Tambangraya Megah | ITMG | 28.650 | -5,13% |
MNC Energy Investment | IATA | 69 | -2,82% |
Adaro Minerals Indonesia | ADMR | 925 | -2,12% |
Bayan Resources | BYAN | 19.975 | -2,08% |
Adaro Energy Indonesia | ADRO | 2.880 | -2,04% |
United Tractors | UNTR | 24.775 | -1,98% |
Indika Energy | INDY | 2.120 | -1,85% |
Mitrabara Adiperdana | MBAP | 5.375 | -1,83% |
Baramulti Suksessarana | BSSR | 4.010 | -1,72% |
Bumi Resources | BUMI | 121 | -1,63% |
TBS Energi Utama | TOBA | 412 | -1,44% |
Harum Energy | HRUM | 1.390 | -1,42% |
Delta Dunia Makmur | DOID | 304 | -1,30% |
Alfa Energi Investama | FIRE | 76 | -1,30% |
Bukit Asam | PTBA | 3.460 | -0,86% |
Golden Eagle Energy | SMMT | 660 | -0,75% |
Atlas Resources | ARII | 167 | -0,60% |
Borneo Olah Sarana Sukses | BOSS | 56 | 0,00% |
Prima Andalan Mandiri | MCOL | 5.925 | 0,00% |
ABM Investama | ABMM | 3.590 | 2,57% |
Sumber: RTI
Saham raksasa batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menjadi saham yang paling parah koreksinya pada pagi hari ini, yakni ambles 5,13% ke posisi Rp 28.650/saham.
Sedangkan saham PT Atlas Resources Tbk (ARII) menjadi saham yang paling rendah koreksinya yakni melemah 0,6% ke Rp 167/saham.
Hanya saham PT ABM Investama Tbk (ABMM) yang melonjak 2,57% menjadi Rp 3.590/saham pada sesi I hari ini.
Pada hari ini, pergerakan saham batu bara di RI sejalan dengan pergerakan harga batu bara acuan dunia yang masih membentuk tren bearish.
Pada perdagangan Rabu kemarin, harga batu bara kontrak Juni di pasar ICE Newcastle ditutup ambles 1,62% di posisi US$ 164,95 per ton.
Harga tersebut adalah yang terendah sejak 05 Januari 2022 (US$ 161,75 per ton) atau dalam 16 bulan terakhir.
Pelemahan kemarin juga memperpanjang tren pelemahan harga batu bara menjadi enam hari perdagangan. Dalam enam hari tersebut, harga batubara sudah jatuh 13,2%.
Sepanjang tahun ini, harga pasir hitam sudah jatuh 57,7% atau nyaris 60%. Harga batu bara jatuh menyusul kabar buruk dari China dan Eropa.
Impor komoditas China terus melambat pada April. Pelemahan ini mulai menjadi sinyal bahaya bagi pasar komoditas mengingat besarnya peran Tiongkok dalam menggerakkan banyak harga komoditas, mulai dari batu bara, minyak mentah, hingga emas.
Impor minyak mentah, batu bara, bijih tembaga dan perak semuanya anjlok pada April.
Impor minyak China anjlok 16,4% menjadi 10,3 juta barel per day (bpd) pad April dari 12,31 bpd pada Maret 2023. Impor minyak China menjadi yang terendah sejak Januari 2023.
"Tanda-tanda memburuknya sektor-sektor kunci di China seperti manufaktur dan konstruksi mulai membebani sentimen ke depan," tutur analis Reuters Clyde Russell, kepada Reuters.
Impor batu bara China melandai 1,2% dari 41,17 juta ton pada Maret menjadi 40,68 juta ton pada April 2023.
Secara keseluruhan, impor batu bara pada Januari-April 2023 melonjak 89% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Impor melonjak pada empat bulan pertama karena China memanfaatkan harga batu bara yang murah.
Harga batu bara domestik China akan menjadi penentu pergerakan harga batu bara ke depan. Meningkatnya produksi dalam negeri bisa semakin menekan harga batu bara lokal China.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)