Newsletter

Krisis Perbankan di AS Berlanjut, Saham PacWest Jeblok 50%!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
05 May 2023 06:00
Kepala BPS Margo Yuwono dalam acara rilis BPS Selasa (2/5/2023). (Tangkapan layar youtube BPS)
Foto: Kepala BPS Margo Yuwono dalam acara rilis BPS Selasa (2/5/2023). (Tangkapan layar youtube BPS)

Sementara itu dari dalam negeri, pelaku pasar akan memantau rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 diperkirakan akan melandai meskipun ada momen Ramadan di akhir Maret lalu.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, dari 13 institusi juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,95% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan terkontraksi 1,0% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq).

Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,01 (yoy) pada kuartal IV-2022 dan 5,73% (yoy) pada kuartal III-2022.

Secara qtq, ekonomi Indonesia tumbuh 0,36% pada kuartal IV dan 1,83% pada kuartal III-2022.

Hasil polling lebih rendah dengan proyeksi pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada bulan lalu memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 akan berada di minimum 5%.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 pada Jumat (5/5/2023).

Jika polling sejalan dengan hasil pengumuman BPS, maka pertumbuhan kuartal I tahun ini akan menjadi yang terendah dalam lima kuartal terakhir.

Secara historis, Produk Domestik Bruto (PDB) akan tumbuh melandai pada kuartal I karena aktivitas manufaktur dan belanja masyarakat melemah setelah melonjak pada akhir tahun.

Namun, perlu dicatat jika pada Maret tahun ini terdapat momen Ramadan yang biasanya mendongrak belanja masyarakat.

Kenaikan harga BBM subsidi pada September 2022 menjadi salah satu faktor melemahnya konsumsi masyarakat. Sebagai catatan, pemerintah menaikkan harga BBM subsidi lebih dari 30% pada awal September 2022.

Kenaikan harga BBM semakin menekan daya beli masyarakat yang bertubi-tubi harus menghadapi lonjakan harga bahan pangan pada tahun lalu.

Padahal, 56% PDB Indonesia bertumpu pada konsumsi masyarakat.

Sedangkan konsumsi rumah tangga terus melandai dari tumbuh 5,39% (yoy) pada kuartal III-2022 menjadi 4,48% (yoy) pada kuartal IV-2022.

Data BPS menunjukkan inflasi pada Maret 2023 tercatat 4,97% (yoy), bandingkan dengan Maret 2022 tercatat 2,64% (yoy).

Selain karena dampak BBM, inflasi juga melonjak karena naiknya harga pangan. Sejumlah bahan pangan masih menunjukkan kenaikan harga pada Januari-Maret 2023, seperti cabai rawit dan beras.

Data Pusat Informasi Harga Pasar Strategis Nasional (PIHPSN) menunjukkan harga beras ada di kisaran Rp 13.400-13.500/kg sepanjang Februari. Harga setinggi itu tidak pernah tercatat dalam catatan PIHPSN selama ini.

Tak heran bila harga beras melonjak dapat menekan daya beli masyarakat, karena beras merupakan makanan utama jutaan masyarakat Indonesia dan menjadi salah satu porsi terbesar pengeluaran warga RI.

Di lain sisi, data dari Bank Indonesia (BI) juga menunjukkan belum ada pergerakan signifikan terkait belanja masyarakat pada awal Ramadan.

Indeks Penjualan Riil (IPR) hanya tumbuh 4,8% (yoy) pada Maret. IPR bahkan terkontraksi pada Januari dan Februari tahun ini. Bandingkan dengan periode Ramadan 2021 dan 2022 di man IPR tumbuh di kisaran 8-15%.

Nilai ekspor Indonesia Januari-Maret 2023 mencapai US$67,20 miliar atau naik 1,60% dibanding periode yang sama tahun 2022. Pada kuartal I-2022, ekspor melonjak 35,25%.

Impor bahkan terkoreksi sebesar 3,28% pada Januari-Maret 2023 menjadi 54, 95 miliar. Pada Januari-Maret 2022, impor melejit 31%

Di tengah melandainya konsumsi masyarakat dan ekspor, investasi diharapkan bisa menjadi motor penggerak ekonomi kuartal I-2023.

Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan realisasi investasi pada kuartal I-2023 tercatat Rp 328,9 triliun, tumbuh 16,5% dibandingkan capaian periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, belanja pemerintah tumbuh 5,7% pada Januari-Maret 2023 menembus Rp 518,7 triliun.

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular