
Krisis Perbankan di AS Berlanjut, Saham PacWest Jeblok 50%!

Sedangkan untuk mata uang rupiah pada perdagangan Kamis kemarin juga berhasil ditutup menguat terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Refinitiv, rupiah mengakhiri perdagangan kemarin di Rp 14.675/US$, menguat tipis 0,03% di pasar spot. Padahal sebelumnya, rupiah sempat melesat 0,82% ke Rp 14.560/US$.
Rupiah pun lagi-lagi tidak sendirian, mayoritas mata uang Asia juga kembali berhasil mengalahkan The Greenback kemarin. Hanya yuan China dan peso Filipina yang kalah melawan dolar AS kemarin.
Berikut pergerakan rupiah dan mata uang utama Asia melawan dolar AS pada Kamis kemarin.
Indeks dolar AS yang tenggelam merespon kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) membuat rupiah mulus melenggang di awal sesi. Dini hari tadi, The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5% - 5,25%, menjadi yang tertinggi sejak Agustus 2007.
Sejak Maret 2022 lalu, The Fed sudah menaikkan suku bunga sebanyak 10 kali dengan total 525 basis poin. Kenaikan yang sangat agresif, bertujuan untuk menurunkan inflasi.
Kenaikan tersebut sesuai ekspektasi pelaku pasar, selain itu The Fed memberikan sinyal ini bisa menjadi akhir periode kenaikan suku bunga.
Pasca pernyataan tersebut pasar melihat The Fed sudah mencapai puncak suku bunganya, terlihat dari perangkat FedWatch milik CME Group. Bahkan banyak yang memprediksi Jerome Powell dkk akan memangkas suku bunga pada Juli.
Data dari FedWatch menunjukkan ada probabilitas sebesar 52% suku bunga akan dipangkas 25 basis poin. Indeks dolar AS pun merosot 0,6% dan berlanjut 0,1% sore ini.
Sementara di pasar surat berharga negara (SBN), pada perdagangan kemarin harganya kembali menguat, menandakan bahwa imbal hasil (yield) melandai dan masih ramai diburu oleh investor.
Melansir data dari Refinitiv, yield SBN tenor 10 tahun yang merupakan SBN acuan negara terpantau turun 6,8 basis poin (bp) menjadi 6,441%.
Yield berlawanan arah dari harga, sehingga turunnya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Berikut pergerakan yield SBN acuan pada perdagangan Kamis kemarin.
(chd/chd)