Market Commentary
Harga Batu Bara Loyo, 13 Saham RI Ini Ikutan Ambles

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas saham emiten batu bara terpantau kembali melemah pada perdagangan sesi I Jumat (31/3/2023), di tengah lesunya kembali harga batu bara acuan dunia.
Per pukul 09:26 WIB, dari 20 saham batu bara di RI, 13 saham melemah, satu saham cenderung stagnan, dan enam lainnya kembali menguat.
Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.
Saham | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan |
Mitrabara Adiperdana | MBAP | 6.325 | -6,64% |
Alfa Energi Investama | FIRE | 107 | -6,14% |
Baramulti Suksessarana | BSSR | 3.950 | -3,42% |
MNC Energy Investment | IATA | 88 | -2,22% |
TBS Energi Utama | TOBA | 500 | -1,96% |
Bayan Resources | BYAN | 20.350 | -1,93% |
Adaro Minerals Indonesia | ADMR | 1.175 | -1,67% |
Borneo Olah Sarana Sukses | BOSS | 66 | -1,49% |
Golden Eagle Energy | SMMT | 745 | -1,32% |
Prima Andalan Mandiri | MCOL | 6.600 | -0,75% |
Delta Dunia Makmur | DOID | 304 | -0,65% |
Indika Energy | INDY | 2.360 | -0,42% |
Harum Energy | HRUM | 1.470 | -0,34% |
United Tractors | UNTR | 28.975 | 0,00% |
Bukit Asam | PTBA | 3.880 | 0,26% |
ABM Investama | ABMM | 3.080 | 0,33% |
Adaro Energy Indonesia | ADRO | 2.880 | 0,35% |
Bumi Resources | BUMI | 127 | 0,79% |
Indo Tambangraya Megah | ITMG | 39.575 | 1,02% |
Atlas Resources | ARII | 240 | 1,69% |
Sumber: RTI
Saham PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) menjadi saham yang paling parah koreksinya pada pagi hari ini yakni mencapai 6,64% ke posisi Rp 6.325/saham. Bahkan, saham MBAP sudah menyentuh auto reject bawah (ARB).
Sedangkan untuk beberapa saham raksasa batu bara terpantau menguat, seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Harga batu bara acuan dunia kembali melandai. Pada perdagangan kemarin, harga batu bara kontrak April di pasar ICE Newcastle ditutup ambruk 2,72% di posisi US$ 187,5 per ton.
Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penutupan pada Rabu kemarin di mana harga batu bara menguat 0,39%.
Pelemahan batu bara ini justru terjadi di tengah kencangnya pembelian dari negara-negara Asia. Namun, proyeksi impor yang melemah ke depan membuat harga batu bara tetap turun.
Dikutip dari Reuters, impor batu bara China diperkirakan akan menembus 26,82 juta ton pada Maret 2023, tertinggi sejak Januari 2017.
Jumlah tersebut melonjak 41% dibandingkan bulan sebelumnya dan melesat 70% dibandingkan Maret 2022.
Sedangkan di India, impor batu bara diperkirakan menembus 12,52 juta ton pad Maret tahun ini, tertinggi sejak Agustus 2022. Jumlah tersebut melonjak 21% (month-to-month/mtm).
Vietnam juga diperkirakan akan mengimpor batu bara dalam jumlah besar, yakni sebanyak 1,68 juta ton pada Maret 2023, tertinggi sejak Agustus tahun lalu.
Impor Filipina diperkirakan melonjak menjadi 3,3 juta ton pada Maret, tertinggi sejak Juni 2022.
Pengecualian terjadi pada Pakistan dan Jepang. Impor Pakistan pada Maret 2023 diperkirakan hanya 142.441 ton.
Jumlah lebih rendah dibandingkan rata-rata bulannya yakni di kisaran 1-1,5 juta ton per bulan. Pakistan tengah kesulitan membayar impor karena ekonomi mereka yang ditimpa masalah keuangan.
Impor Jepang juga diperkirakan jatuh menjadi 10,16 juta ton pada Maret tahun ini, terendah sejak November 2022. Turunnya impor Jepang lebih disebabkan oleh proyeksi berkurangnya penggunaan listrik karena berakhirnya musim dingin di sebagian besar Negara Sakura.
"Harga batu bara memang sempat naik tetapi kenaikannya moderat. Harga juga turun karena impor sepertinya akan turun dalam beberapa bulan depan," tutur analis Reuters, Clyde Russel.
Di lain sisi, pasokan yang masih memadai terutama di Eropa membuat harga batu bara juga terus melemah. Musim dingin yang lebih hangat menjadi salah satu faktor mengapa pasokan batu bara di Eropa kini sangat memadai.
Eropa memborong batu bara dalam jumlah besar pada tahun lalu setelah mengembargo batu bara Rusia. Mereka juga mengimpor dalam jumlah besar untuk mengantisipasi musim dingin.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Harga Acuan Global Melandai, Saham Batu Bara RI Kok Ngacir?
(chd/chd)