
Berlari Kencang, Awas IHSG Terpeleset di Sesi II

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 0,8% ke 6.813,71 pada perdagangan sesi I Rabu (29/3/2023).
Sebanyak 307 saham menguat, 211 saham melemah sementara 195 lainnya mendatar alias tidak berubah. Hingga istirahat siang, nilai transaksi mencapai sekitar Rp6,36 triliun dengan melibatkan 12 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak satu juta kali.
IHSG mampu menguat meski pergerakan Wall Street menunjukkan belum stabilnya sentimen pelaku pasar pasca krisis yang melanda sektor perbankan. Hal ini memangkas penguatan IHSG pada perdagangan sesi II.
Secara teknikal dilihat pada grafik harian, IHSG membentuk pola Double Bottom, yang menjadi sinyal pembalikan arah. Ke depannya, IHSG bisa terus menguat tetapi harus mampu menembus konsisten di atas Neckline pola tersebut di kisaran 6.950.
Untuk pergerakan harian, rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50) di kisaran 6.800 menjadi resisten terdekat, sekaligus target penguatan hari ini. Dengan tercapainya target tersebut, penguatan IHSG berisiko terpangkas.
![]() Foto: Refinitiv |
Apalagi melihat indikator Stochastic pada grafik 1 jam yang sudah masuk wilayah jenuh beli (overbought), risiko koreksi IHSG juga cukup besar.
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
![]() Foto: Refinitiv |
Penguatan IHSG berisiko terpangkas ke kisaran 6.790 - 6.780. Namun, jika mampu bertahan di atas 6.800, IHSG berpeluang menguat ke kisaran 6.840.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Jauh Dari Resesi! IHSG Menguat Saat Bursa Asia Jeblok