Market Commentary

Harga Batu Bara Bangkit, 20 Sahamnya di RI Bergairah

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Senin, 27/03/2023 10:30 WIB
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas saham emiten batu bara terpantau bergairah pada perdagangan sesi I Senin (27/3/2023), di tengah rebound­-nya harga batu bara acuan dunia pada pekan lalu.

Per pukul 10:10 WIB, dari 20 saham batu bara di RI, 17 saham menguat, satu saham cenderung stagnan, dan dua lainnya melemah.

Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.


SahamKode SahamHarga TerakhirPerubahan
Borneo Olah Sarana SuksesBOSS6610,00%
Adaro Minerals IndonesiaADMR1.1555,00%
Indika EnergyINDY2.1304,41%
ABM InvestamaABMM2.7403,40%
Delta Dunia MakmurDOID3062,68%
Bumi ResourcesBUMI1242,48%
Alfa Energi InvestamaFIRE872,35%
Harum EnergyHRUM1.4202,16%
Adaro Energy IndonesiaADRO2.7301,87%
MNC Energy InvestmentIATA711,43%
Indo Tambangraya MegahITMG38.8501,17%
Atlas ResourcesARII2300,88%
Bukit AsamPTBA3.7400,81%
Baramulti SuksessaranaBSSR3.9600,51%
TBS Energi UtamaTOBA4940,41%
Prima Andalan MandiriMCOL6.4000,39%
United TractorsUNTR27.7750,36%
Mitrabara AdiperdanaMBAP6.1750,00%
Bayan ResourcesBYAN19.325-0,64%
Golden Eagle EnergySMMT675-0,74%

Sumber: RTI

Saham PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) menjadi yang paling besar penguatannya pada perdagangan sesi I hari ini, yakni melejit 10% ke posisi harga Rp 66/saham. Bahkan, saham BOSS sudah menyentuh auto reject atas (ARA).

Selanjutnya di posisi kedua, ada saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) yang melonjak 5% ke Rp 1.155/saham.

Sedangkan untuk saham raksasa batu bara, secara mayoritas juga menguat, di mana saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi yang terbesar setelah saham ADMR, yakni melesat 2,48% ke Rp 124/saham.

Namun untuk saham raksasa batu bara dengan kapitalisasi pasar terjumbo di antara saham-saham batu bara lainnya yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) terpantau melemah 0,64% ke Rp 19.325/saham.

Harga batu bara bangkit pada pekan lalu. Bahkan, harga pasir hitam tersebut diperkirakan tetap berada dalam tren kenaikan pada pekan ini.

Pada perdagangan Jumat pekan lalu, harga batu bara kontrak April di pasar ICE Newcastle ditutup menguat 5,02% ke posisi US$ 192,35 per ton. Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 13 Maret 2023.

Harga pasir hitam menguat selama empat hari beruntun sejak Selasa pekan lalu. Secara keseluruhan, harga batu bara melonjak 9,88% pada pekan lalu.

Penguatan tersebut sekaligus mengakhiri tren negatif batu bara yang melemah pada tiga pekan sebelumnya.

Batu bara diharapkan menguat pada pekan ini dengan ditopang sejumlah faktor positif. Di antaranya kebijakan China serta peningkatan permintaan dari Eropa.

Pemerintah Tiongkok akan memperpanjang kebijakan pajak istimewa serta melanjutkan implementasi tarif nol untuk batu bara impor sampai akhir tahun ini.

Kebijakan China ini diharapkan bisa ikut mendongkrak impor, terutama setelah Beijing membuka perbatasan serta mulai pulihnya aktivitas industri di negara tersebut.

Selain China, faktor positif lain diharapkan datang dari Eropa. Suhu di sejumlah wilayah Eropa diperkirakan akan lebih dingin pada pekan ini.

Di lain sisi, harga batu bara juga naik mengikuti harga gas. Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) ambruk 4,84% sehari dan 4,11% sepekan menjadi 41,09 euro per mega-watt hour (MWh) pada Jumat pekan lalu.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat