Market Commentary

Saham Raksasa Batu Bara di RI Ambles, Efek Harga Boncos?

Market - Chandra Dwi, CNBC Indonesia
20 March 2023 10:07
eskcavator dan batu bara Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham emiten batu bara raksasa terpantau terkoreksi pada perdagangan sesi I Senin (20/3/2023), terbebani oleh harga batu bara acuan dunia yang belum beranjak dari zona pelemahan.

Hingga pukul 09:18 WIB, dari sembilan saham batu bara raksasa di RI, enam diantaranya sudah terkoreksi hingga kisaran 1% - 2%, dua saham terkoreksi kurang dari 1%, dan satu saham cenderung stagnan.

Berikut pergerakan saham emiten batu bara raksasa pada perdagangan sesi I hari ini.

SahamKode SahamHarga TerakhirPerubahan
Adaro Minerals IndonesiaADMR1.115-3,46%
United TractorsUNTR27.575-3,08%
Indo Tambangraya MegahITMG38.225-2,61%
Bukit AsamPTBA3.780-2,58%
Bayan ResourcesBYAN19.325-2,03%
Adaro Energy IndonesiaADRO2.740-1,44%
Harum EnergyHRUM1.455-0,68%
Indika EnergyINDY2.090-0,48%
Bumi ResourcesBUMI1230,00%

Sumber: RTI

Saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) menjadi yang paling besar koreksinya pada perdagangan sesi I hari ini, yakni ambles 3,46% ke posisi harga Rp 1.115/unit.

Selanjutnya di posisi kedua, ada saham PT United Tractors Tbk (UNTR) yang ambrol 3,08% ke Rp 27.575/unit.

Namun, untuk saham emiten batu bara Grup Bakrie yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI) cenderung stagnan di level Rp 123/unit.

Harga batu bara yang belum beranjak dari zona pelemahan membuat saham-saham batu bara di RI kembali merana, meski ada prospek positif dari pembagian dividen.

Pada perdagangan terakhir pekan lalu, yakni Jumat, harga batu bara kontrak April di pasar ICE Newcastle ditutup ambles 2,56% ke posisi US$ 175,05 per ton.

Harga pasir hitam terus menurun sepanjang lima hari perdagangan pada pekan lalu.

Secara keseluruhan, harga batu bara ambruk 9,3% pada pekan lalu. Artinya, harga batu bara sudah jatuh selama 15 pekan terakhir, kecuali pada pekan terakhir Desember 2022 dan Februari 2023.

Harga pasir hitam juga diperkirakan masih melemah pada pekan ini. Harganya masih sulit bangkit karena permintaan yang lemah serta anjloknya harga gas. Pasokan yang memadai juga membuat pasir hitam sulit merangkak naik.

Proyeksi permintaan yang lemah muncul, terutama datang dari Eropa. Permintaan listrik dari pembangkit batu bara Jerman sudah melandai pekan lalu dan diperkirakan terus melandai pekan ini.

Permintaan turun karena meningkatnya pasokan listrik dari tenaga angin serta murahnya harga gas di Eropa.

Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) ambruk 18,9% pekan lalu ke 42,86 euro per mega-watt hour (MWh). Harga tersebut adalah yang terendah sejak Agustus 2021.

Dengan harga batu bara yang terus turun maka orang akan berpindah dari batu bara ke gas. Suhu di Eropa memang diperkirakan akan lebih dingin hingga akhir Maret.

Selain itu, harga batu bara juga belum membaik karena China sebagai penggerak utama harga batu bara dunia belum meningkatkan pemesanan secara signifikan.

Tiongkok diperkirakan tidak akan mengimpor batu bara besar-besaran dalam jangka pendek karena masih lesunya industri dan mahalnya harga batu bara kokas.

Produksi batu bara mereka juga masih sangat memadai.

Produksi batu bara China menembus 734,23 juta ton pada Januari-Februari 2023. Jumlah tersebut meningkat 5,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan produksi ini membuat Tiongkok optimis bisa menghadapi kebutuhan batu bara thermal dan bisa menekan impor.

Dengan melemahnya impor maka harga batu bara bisa terus tertekan, mengingat China adalah konsumen terbesar batu bara di dunia.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Harga Batu Bara Tak Kunjung Bangkit, 18 Sahamnya di RI Ambles


(chd/chd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading