
'Tangan Dingin' Haji Romo di Balik Melejitnya Saham Petrosea

Dalam keterangan yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) awal tahun lalu, Indika Energy (INDY) mengatakan berencana menjual seluruh sahamnya di PTRO kepada PT Caraka Reksa Optima (CRO) di mana kedua perseroan sudah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat.
CNBC Indonesia kala itu memberitakan bahwa Haji Romo merupakan sosok utama dalam konsorsium yang mengakuisisi PTRO.
Akhir Juli 2022, INDY resmi melepas 69,8% saham PTRO senilai US$ 146,58 juta (Rp 2,20 triliun). Selanjutnya akhir September tahun lalu, investor kawakan RI Lo Kheng Hong (LKH) mengikuti tender offer dan melepas seluruh kepemilikan sahamnya (15,01%) dengan gantiĀ uang Rp 472 miliar.
Ditambah tender offer yang dieksekusi masyarakat, CRO saat ini menguasai 89,80% saham PTRO.
Sebelum resmi melepas seluruh sahamnya di PTRO, LKH menyebut bahwa ada alasan strategis terkait akuisisi Petrosea.
"Haji Romo Nitiyudo punya tambang emas yang besar, PT Nusa Halmahera Minerals, butuh kontraktor yang bagus. Petrosea bisa menjadi kontraktor Freeport Indonesia tentu adalah kontraktor yang bagus dan punya kualifikasi yang tinggi," terang Lo Kheng Hong kepada CNBC Indonesia, Rabu (2/3/2022).
Alasan strategis tersebut ternyata berkaitan dengan visi menjadikan Petrosea tidak hanya menjadi penyedia jasa pertambangan (kontraktor), melainkan juga dapat menjadi pemilik tambang (owner).
"Kita harus memiliki tambang, sekarang cuma kontraktor, sudah melihat beberapa tambang yang mau diambil alih. Lalu mau kerja sama dengan NHM untuk pengolahan tailing dan emas, Petrosea akan masuk ke emas. Sudah tiga bulan bergerak," ujarnya ketika ditemui usai RUPS LB, Jumat (2/9/2022).
Menurut Haji Romo, langkah itu perlu diambil sehingga Petrosea akan lebih selektif dalam memilih klien untuk kontrak jasa pertambangan.
"Visi misinya mulai berubah, mulai ke memiliki tambang. Cuma sama Kideco harus tetap loyal, dan harus bantu agar lebih sukses juga," jelasnya.
Sedangkan untuk transisi ke tambang emas, dirinya mengatakan optimis Petrosea sudah menghasilkan 100 kg emas dalam sebulan.
Haji Romo yang mulai memasuki bisnis pertambangan pada tahun 2022 diketahui memiliki kedekatan dengan orang terkaya RI, taipan batu bara pemilik Bayan Resources (BYAN) Low Tuck Kwong.
Dalam wawancara di Majalah Petroscpective, Haji Romo mengaku menjual asetnya yang kini menjadi salah satu aset terbesar BYAN ke Low Tuck Kwong dan menambahkan bahwa dirinya juga bangga dengan kesuksesan yang diraih bos Bayan tersebut.
(fsd/fsd)[Gambas:Video CNBC]
