Market Commentary

Saat IHSG Melejit, 20 Saham Ini Malah Sentuh ARB

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Jumat, 17/03/2023 14:45 WIB
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa saham terpantau ambles dan sudah menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi II Jumat (17/3/2023), saat IHSG melonjak 1,67%.

Hingga pukul 14:21 WIB, setidaknya ada 20 saham yang ambles dan sudah menyentuh ARB, di mana mayoritas merupakan saham-saham berkapitalisasi pasar kecil (small cap). Bahkan, beberapa saham IPO 2023 juga terpantau kembali masuk ke jajaran saham ARB.


Berikut saham-saham yang ambles parah dan sudah menyentuh ARB pada perdagangan sesi I hari ini.

EmitenKode SahamHarga TerakhirPerubahan Harga
Perintis Triniti PropertiTRIN266-6,99%
NFC IndonesiaNFCX4.930-6,98%
Makmur Berkah AmandaAMAN535-6,96%
Teknologi Karya Digital NusaTRON268-6,94%
Perdana Bangun PusakaKONI2.560-6,91%
Tira AusteniteTIRA382-6,83%
Jaya Swarasa AgungTAYS164-6,82%
Sekar LautSKLT1.780-6,81%
Maskapai Reasuransi IndonesiaMREI4.010-6,74%
Semacom IntegratedSEMA83-6,74%
Menthobi Karyatama RayaMKTR278-6,71%
Radana Bhaskara FinanceHDFA181-6,70%
Indonesia Paradise PropertyINPP392-6,67%
Lini Imaji Kreasi EkosistemFUTR126-6,67%
Champion Pacific IndonesiaIGAR424-6,61%
Woori Finance IndonesiaBPFI368-6,60%
Saptausaha GemilangindahSAGE114-6,56%
LCK Global KedatonLCKM286-6,54%
Petrindo Jaya KreasiCUAN720-6,49%
Malacca Trust Wuwungan InsuranceMTWI87-6,45%

Sumber: Refinitiv

Saham emiten properti pengembang Triniti Land yakni PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) menjadi saham yang paling parah koreksinya pada sesi II hari ini yakni mencapai 6,99% ke posisi Rp 266/saham. Saham MTWI juga sudah menyentuh ARB.

Selain saham MTWI, adapula saham PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) yang anjlok 6,98% ke posisi Rp 4.930/saham.

Di lain sisi, beberapa saham IPO 2023 tercatat juga masuk ke jajaran saham ARB hari ini, seperti saham PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON), PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR), PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

Adapun volatilitas ke-20 saham tersebut cenderung cukup tinggi pada hari ini, sehingga investor kurang tertarik untuk memburu ke-20 saham tersebut.

Hal ini terjadi saat IHSG sedang melesat mengikuti pergerakan bursa saham global, setelah melewati periode perdagangan yang cukup volatil beberapa hari sebelumnya,

karena makin meluasnya dampak dari krisis Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat (AS). Terbaru, giliran First Republic Bank yang terkena dampak krisis SVB.

Namun beberapa waktu terakhir, banyak bank terutama di AS yang ingin menyelamatkan First Republic Bank, agar krisis perbankan global tidak makin meluas.

Setidaknya ada 11 bank yang ingin menyelamatkan First Republic Bank, di mana ke-11 bank tersebut sepakat untuk menyetor dana senilai US$ 30 atau sekitar Rp 462 triliun (kurs Rp 15.400) ke First Republic Bank untuk menghindarkan bank tersebut dari kebangkrutan.

Sementara itu di Eropa, Credit Suisse akan menggunakan fasilitas kredit sebesar US$ 54 miliar dari Bank Sentral Swiss (SNB) untuk meningkatkan likuiditasnya.

Di lain sisi, pelaku pasar menyambut baik dari keputusan Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga acuannya kemarin.

BI mempertahankan suku bunga di level 5,75%. Alasan BI mempertahankan suku bunga juga sudah mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) di kisaran 5,25-5,75%.

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan The Fed memang akan mempertimbangkan krisis perbankan AS dalam menentukan kebijakan pekan depan. Namun, The Fed akan tetap menjadikan faktor fundamental yakni inflasi.

"Ada potential skenario, The Fed akan menaikkan (suku bunga) 5,5-5,75%. The Fed memang akan mempertimbangkan financial stability tetapi sudah ada langkah-langkah dan program untuk menyelamatkan bank," imbuh Perry, dalam konferensi pers, Kamis (16/3/2023).

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat