Market Commentary

18 Saham Ini Sudah Sentuh ARB, 5 Diantaranya IPO 2023

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
06 April 2023 13:51
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa saham terpantau ambles dan sudah menyentuh auto reject bawah (ARB) hingga akhir perdagangan sesi I Kamis (6/4/2023).

Hingga pukul 12:00 WIB, setidaknya ada 18 saham yang ambles dan sudah menyentuh ARB.

Berikut saham-saham yang ambles parah dan sudah menyentuh ARB pada perdagangan sesi I hari ini.

EmitenKode SahamHarga TerakhirPerubahan Harga
Telefast IndonesiaTFAS3.740-6,97%
Visi Telekomunikasi InfrastrukturGOLD376-6,93%
HillconHILL1.745-6,93%
Distribusi Voucher NusantaraDIVA675-6,90%
Waskita Beton PrecastWSBP55-6,78%
LCK Global KedatonLCKM276-6,76%
Multi Medika InternasionalMMIX442-6,75%
Maskapai Reasuransi IndonesiaMREI3.390-6,61%
Bintang Samudera Mandiri LinesBSML200-6,54%
IndoSterling TechnomediaTECH372-6,53%
Saptausaha GemilangindahSAGE372-6,53%
Aviana Sinar AbadiIRSX130-6,47%
Terregra Asia EnergyTGRA58-6,45%
Lini Imaji Kreasi EcosystemFUTR102-6,42%
Hatten BaliWINE660-6,38%
Transcoal PacificTCPI6.750-6,25%
Kurniamitra Duta SentosaKMDS600-6,25%
Century Textile IndustryCNTX212-6,19%

Sumber: Refinitiv

Saham emiten supply chain management yakni PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) menjadi saham yang paling parah koreksinya pada sesi I hari ini yakni mencapai 6,97% ke posisi Rp 3.740/saham. Saham TFAS juga sudah menyentuh ARB.

Tak hanya itu saja, lima saham IPO 2023 juga masuk ke jajaran saham ARB hari ini, yakni PT Hillcon Tbk (HILL), PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE), PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX), PT Lini Imaji Kreasi Ecosystem Tbk (FUTR), dan PT Hatten Bali Tbk (WINE).

Belum diketahui penyebab koreksi parah ke-18 saham tersebut. Namun, volatilitas ke-18 saham tersebut memang masih cukup tinggi belakangan ini.

Sepanjang sesi pertama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau bergerak volatil, sempat dibuka menguat tipis 0,15% namun sesaat kemudian IHSG berbalik arah ke zona merah.

Selanjutnya IHSG sempat balik ke zona hijau sebelum akhirnya tenggelam dan eksklusif diperdagangkan di zona merah.

Rentang harga pergerakan IHSG pada hari terakhir perdagangan pekan ini diperkirakan bergerak di kisaran 6.700 - 6.860.

Pelaku pasar saat ini cenderung moderat di pasar ekuitas yang memiliki risiko relatif tinggi, terutama setelah data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lemah.

Laporan pembukaan lapangan kerja (JOLTS) pada Februari 2023 menunjukkan lapangan pekerjaan baru yang terbuka hanya 9,93 juta, anjlok 632.000 dibandingkan Januari 2023. Hal ini mendorong investor untuk cenderung beralih ke saham defensif.

Meskipun demikian, harapan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) melunak setelah data tenaga kerja AS tidak sepanas sebelumnya.

Sebesar 56,5% pelaku pasar memperkirakan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Mei nanti, sementara 43,5% yakin bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin.

Namun, beberapa pejabat The Fed masih bersikukuh bahwa kenaikan suku bunga masih diperlukan untuk meredam inflasi.

Di lain sisi, prospek sikap The Fed yang bakal melunak dapat memudar setelah harga minyak kembali melonjak dalam beberapa hari terakhir. Hal ini karena dapat membuat inflasi kembali sulit turun dan cenderung bertahan di level tinggi dalam waktu yang lebih lama.

Dalam sepekan terakhir, harga minyak acuan Brent dan jenis light sweet yakni West Texas Intermediate (WTI) menguat hingga 6,5%.

Hal ini didorong oleh kebijakan OPEC+ yang akan memotong produksi minyaknya. Harga komoditas batu bara juga masih menjadi sorotan dalam negeri karena dapat memberi efek langsung terhadap harga emiten batu bara.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat IHSG Melejit, 20 Saham Ini Malah Sentuh ARB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular