Mulan Jameela Curhat ke Bos BRI, Ini Isinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Komisi VI DPR RI Mulan Jameela mengungkap adanya praktik 'bank deprok' atau rentenir di daerah pilihannya, yaitu Jawa Barat XI (Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya).
"Di dapil saya Garut, Tasikmalaya ini marak banget 'bank deprok', detailnya itu rentenir. Jadi masyarakat itu begitu banyak keluhan kasus kepada kami ini gimana caranya melawan Bank Deprok," pungkasnya saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan Holding Ultra Mikro, Senin (30/1/2023).
Turut hadir Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso pada kesempatan yang sama. Di hadapannya, Mulan menambahkan, sering mendapat aduan penipuan online serta penggelapan uang dari warga daerah pilihannya. Di antaranya adalah nasabah perbankan yang mengalami adanya penggelapan uang di Garut pada akhir tahun lalu.
"Saya rasa kejadian-kejadian ini masih banyak terjadi sampai sekarang. Apalagi di tengah BRI sedang menggencar-gencarkan masyarakat untuk tidak mengumpulkan uang cash di rumah, tapi mengumpulkannya di bank," katanya.
Politisi yang juga merupakan penyanyi ini berharap agar di tengah momentum kinerja positif PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), perseroan dapat meningkatkan keamanan perbankan. Sehingga tidak ada lagi nasabah yang menjadi korban penipuan online atau kasus penggelapan uang.
"Apalagi di tengah BRI sekarang lagi menggenjot masyarakat tidak mengumpulkan uang cash di rumah, tapi mengumpulkan uang di bank. Di tengah keberhasilan BRI jangan sampai ketakutan masyarakat dengan kejadian seperti ini jadi mundur, apalagi digitalisasi lagi digembar-gemborkan," kata Mulan.
Tentang rentenir, Direktur Utama BRI Sunarso mengakui masih banyak praktik rentenir, sebab masih ada peminatnya. Berdasarkan survey BRI terbaru, 5 juta masyarakat Indonesia lebih memilih pergi ke rentenir dengan bunga sampai 500%.
"5 juta pergi ke rentenir dengan bunga kita punya datanya, bunganya itu 100-500 di rentenir%. Masih ada yang pinjam ke sanak keluarga 7 juta," tutur Sunarso dalam kesempatan yang sama.
Ia menyampaikan bahwa masyarakat yang sama sekali belum tersentuh layanan perbankan disebut mencapai 14 juta orang. Jumlah inilah yang sedang jadi prioritas Holding Ultra Mikro untuk dilayani.
"Sekarang yang sudah masuk ke sistem holding ultra mikro ini 33,8 juta. Saya kira kita semua optimis ya 45 juta. Kalau bisa lebih karena ada beberapa yang biasa kita penuhi lebih cepat," pungkas Sunarso.
[Gambas:Video CNBC]
Erick Thohir Janji BUMN Setor Dividen Rp 43 T Tahun Depan
(Zefanya Aprilia/ayh)