Big Stories 2022

Setelah 2 Tahun, Warga RI Akhirnya Bernafas Lega Tanpa Masker

Maesaroh, CNBC Indonesia
29 December 2022 20:00
Suasana aktivitas di luar Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta, Kamis (3/2/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Suasana aktivitas di luar Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta, Kamis (3/2/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Omicron sebagai variant of concern (VOC) pada 26 November 2021 setelah varian tersebut menyebar ke sejumlah negara.

Omicron, yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, disebut-sebut sebagai varian yang memiliki banyak strain atau mutasi.

Varian Omicron memang bermutasi dengan sangat cepat. Per Januari 2022 setidaknya varian itu sudah menyebar di 110 negara. Hingga kini subvarian baru Omicron masih terus menerus ditemukan.

Kasus Omicron pertama kali terdeteksi di Indonesia sejak 16 Desember 2021. Varian tersebut juga membuat kasus Covid-19 di Indonesia melonjak. Pada Januari 2022, kasus Covid-19 tercatat 90.650. Kasus melonjak 1.235% pada Februari 2022 menyentuh 1,21 juta.

Kasus kematian juga melonjak 1.676% dari 226 jiwa pada Januari 2022 menjadi 4.015 pada Februari. Lonjakan kasus membuat pemerintah menarik rem dalam pembatasan mobilitas. Status PPKM di hampir semua provinsi dinaikkan dari Level 2 ke Level 3.

Mobilitas di kantor dan tempat  public seperti mall dan restoran pun berkurang. Google Mobility Index mencatat mobilitas di tempat transit terkontraksi 23,18% dan mobilitas di tempat kerja kontraksi 6,57% pada Februari.

Kasus Covid-19 mulai menurun tajam sebesar 92% pada April 2022 menjadi 33.978. Namun, kasus mulai menanjak sejak Juni 2022 setelah menyebarnya virus Omicron BA.4 dan BA.5.

Kementerian Kesehatan mengungkapkan, kedua jenis subvarian virus ini memiliki tingkat rendah pada pasien yang terkonfirmasi positif. Masa inkubasi virus tersebut hanyalah selama 3 hari saja sampai timbulnya gejala.

Subvarian baru BA.4 dan BA.5 pertama kali dilaporkan terdeteksi di Indonesia pada 6 Juni 2022.

Sub varian  BA.4 dan BA.5 dengan cepat meningkatkan penyebaran kasus di Indonesia. Pada Juni 2022, kasus terdeteksi di Indonesia bertambah 33.847 tetapi pada Juli 2022 sebanyak 118.638 dan pada Agustus 151.710.

Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sempat turun pada Oktober tetapi kemudian melonjak kembali pada November dengan tambahan kasus mencapai 171.765. Kasus melonjak menyusul masuknya varian XBB. 


Berbeda dengan BA.4 dan BA.5, varian XBB lebih mematikan di Indonesia. Jumlah kasus kematian pada November menembus 1.199 jiwa. Sementara pada puncak BA.4 dan BA.5 pada Agustus, kasus kematian hanya 573 jiwa.

Secara keseluruhan, kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 2,46 juta pada 2022 (data per 28 Desember 2022). Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan pada 2021 yang mencapai 3,52 juta jiwa. Pada 2020, kasus Covid-19 mencapai 743.198.

Kasus kematian pada 2022 tercatat 16.480 jiwa, jauh lebih rendah dibandingkan pada 2021 yang menembus 121.680.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular