Riwayat Suspensi IHSG, Ledakan Bom Hingga Black Wednesday

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
06 August 2024 12:30
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini kebakaran. Bahkan oada perdagangan kemarin sempat longsor hingga tembur 4%. pada perdagangan sesi II Senin (5/8/2024). Per pukul 14:07 WIB, IHSG sudah ambruk 4,07% ke posisi 7.010,92. IHSG pun langsung terkoreksi ke level psikologis 7.000, setelah beberapa hari terakhir diperdagangkan di level 7.200-7.300.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan, BEI masih memantau perkembangan pasar modal dan berharap tidak anjlok lebih dalam sehingga BEI tidak perlu melakukan trading halt.

Sebagai informasi, pemberlakuan kebijakan penghentian/pembekuan perdagangan sementara selama 30 menit atau trading halt bila IHSG turun 5% dalam sehari.

"Untuk trading halt kita berharap tidak akan terjadi, dan semoga IHSG terus membaik disisa hari ini. Kita akan pantau perkembangan bursa global dan regional," ujarnya kepada wartawan, Senin (5/8).

Sebagai informasi, bursa pernah mengalami beberapa kali penghentian perdagangan atau trading halt.

Pandemi Covid-19

Kala itu, IHSG yang mengawali 2020 di level 6.300, akhirnya meninggalkan level 6.000 pada akhir Januari hingga akhirnya terjun bebas hingga ke 3.937,63 pada 24 Maret 2020. Angka tersebut menjadi yang terendah setidaknya sejak 4 Juni 2012 ketika IHSG ditutup di 3.654,58.

Pihak regulator, termasuk BEI pun, mengambil tindakan untuk mencegah amblesnya IHSG terlalu dalam.

Sejak Maret 2020, untuk menahan penurunan bursa saham domestik, BEI menerbitkan berbagai relaksasi seperti pelarangan transaksi short selling, perubahan batasan auto rejection hingga mekanisme pre-opening, hingga pemberlakukan kebijakan penghentian/pembekuan perdagangan sementara selama 30 menit atau trading halt bila IHSG turun 5% dalam sehari.

Adapun, perdagangan saham di bursa RI tercatat tujuh kali mengalami penghentian sementara perdagangan (trading halt) sejak Maret 2020. Pada 2020, pertama kalinya IHSG ambrol hingga lebih dari 5% adalah pada 9 Maret 2020 atau sepekan setelah mengumumkan kasus Covid-19 pertama di RI.

Ledakan Bom

Penghentian sementara perdagangan saham di BEI pernah terjadi pada 2000. Kala itu terjadi ledakan bom di Gedung BEI.

Saat itu BEI masih bernama Bursa Efek Jakarta (BEJ). Gedung BEJ sempat dikagetkan ledakan dari sebuah bom di lantai P2 gedung Bursa Efek Jakarta, pada 13 September 2000, sekira pada pukul 15.17 WIB.

Bom bersumber dari bom mobil dari bahan TNT seberat 50 kg. 15 orang menjadi korban tewas dalam peristiwa ini.

Ledakan itu ikut membuat panik dan meluluhlantahkan perdagangan di pasar keuangan Tanah Air.

Saat itu, Kepala Bapepam dijabat oleh Herwidayatmo, Dirut BEJ dijabat oleh Mas Achmad Daniri, dan Direktur Bursa Efek Surabaya (BES) Anton Natakoesoemah. Ledakan kala terjadi saat perdagangan sesi kedua pada pukul 15.29 WIB. Mereka langsung ambil tindakan dengan menghentikan perdagangan. Padahal, pada hari biasa, transaksi saham sesi kedua ditutup pada pukul 16.00 WIB.

Perdagangan pun dihentikan selama 2 hari pada Kamis dan Jumat tanggal 14-15 September 2000.

Black Wednesday

Penghentian berikutnya terjadi pada 8 Oktober 2008, saat IHSG ambruk hingga 10,38% atau 168 poin ke posisi 1.451 di periode yang dikenal sebagai Black Wednesday.

Pada pukul 11.08 WIB, perdagangan saham di BEI disuspensi setelah indeks meluncur ke bawah hingga 10,38%. Nilai transaksi hanya mencapai Rp 988 miliar, frekuensi tercatat 27.494 kali dan volume 1,129 miliar saham. Posisi tersebut merupakan terendah sejak September 2006.

Kondisi yang kritis tersebut membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama menteri di bidang ekonomi, Bank Indonesia, pemangku kepentingan bursa menggelar rapat kabinet terbatas pukul 22.00 WIB di Kantor Presiden guna membahas anjloknya bursa saham.

Langkah tersebut diambil karena kondisi bursa global masih kritis merosot tajam. Sementara itu nilai tukar rupiah antar bank sempat menembus di atas level Rp 10.300/US$. Suspensi di BEI dilakukan hingga 13 Oktober 2008.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Anjlok 4% Lebih Perlu Trading Halt? Ini Kata BEI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular