IHSG Anjlok 4% Lebih Perlu Trading Halt? Ini Kata BEI

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
05 August 2024 15:25
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara terkait Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus longsor hingga tembur 4%. pada perdagangan sesi II Senin (5/8/2024).

Per pukul 14:07 WIB, IHSG sudah ambruk 4,07% ke posisi 7.010,92. IHSG pun langsung terkoreksi ke level psikologis 7.000, setelah beberapa hari terakhir diperdagangkan di level 7.200-7.300.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan, BEI masih memantau perkembangan pasar modal dan berharap tidak anjlok lebih dalam sehingga BEI tidak perlu melakukan trading halt.

Sebagai informasi, pemberlakuan kebijakan penghentian/pembekuan perdagangan sementara selama 30 menit atau trading halt bila IHSG turun 5% dalam sehari.

"Untuk trading halt kita berharap tidak akan terjadi, dan semoga IHSG terus membaik disisa hari ini. Kita akan pantau perkembangan bursa global dan regional," ujarnya kepada wartawan, Senin (5/8).

Sebagai informasi, bursa pernah mengalami beberapa kali penghentian perdagangan atawa trading halt saat pandemi Covid-19 lalu.

Kala itu, IHSG yang mengawali 2020 di level 6.300, akhirnya meninggalkan level 6.000 pada akhir Januari hingga akhirnya terjun bebas hingga ke 3.937,63 pada 24 Maret 2020. Angka tersebut menjadi yang terendah setidaknya sejak 4 Juni 2012 ketika IHSG ditutup di 3.654,58.

Pihak regulator, termasuk BEI pun, mengambil tindakan untuk mencegah amblesnya IHSG terlalu dalam.

Sejak Maret 2020, untuk menahan penurunan bursa saham domestik, BEI menerbitkan berbagai relaksasi seperti pelarangan transaksi short selling, perubahan batasan auto rejection hingga mekanisme pre-opening, hingga pemberlakukan kebijakan penghentian/pembekuan perdagangan sementara selama 30 menit atau trading halt bila IHSG turun 5% dalam sehari.

Adapun, perdagangan saham di bursa RI tercatat tujuh kali mengalami penghentian sementara perdagangan (trading halt) sejak Maret 2020. Pada 2020, pertama kalinya IHSG ambrol hingga lebih dari 5% adalah pada 9 Maret 2020 atau sepekan setelah mengumumkan kasus Covid-19 pertama di RI.

Asal tahu saja, penghentian sementara perdagangan ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Meski Minim Sentimen, IHSG Lompat 1,33% ke 7.129 di Sesi I

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular