
Menanti BI Buka-bukaan Data Eksportir Nakal, Apa Mungkin?

Devisa Hasil Ekspor tengah menjadi pembicaraan hangat. Pasalnya, banyak DHE yang lebih banyak parkir di luar negeri. Kondisi ini berimbas pada semakin tergerusnya cadangan devisa (cadev) serta stabilitas nilai tukar.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan sampai meminta BI untuk membentuk mekanisme agar dolar AS di Tanah Air bertahan lebih lama. Banyaknya DHE yang diparkir di luar negeri membuat cadev justru terkuras di tengah lonjakan ekspor.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Januari-November 2022 menembus US$268,18 miliar atau naik 28,16% dibandingkan periode yang sama pada periode tahun lalu.
Cadev pada akhir November 2022 tercatat US$ 134 miliar. Jika menilik posisi cadev per Desember 2021 yang tercatat US$ 144,9 dan cadev per akhir November sebesar US$ 134 miliar maka pada tahun ini cadev sudah terkuras US$ 10,9 miliar.
Lebih besarnya bunga deposito dolar AS di Singapura merupakan salah satu faktor keringnya pasokan dolar di Tanah Air. Dengan iming-iming bunga yang lebih tinggi, eksportir Indonesia akan lebih tertarik menaruh pendapatan ekspor atau dana valas mereka di Singapura.
Secara aturan, Indonesia memang belum bisa memaksa eksportir untuk menahan DHE nya dalam jangka waktu tertentu atau mengkonversi dolar mereka.
Aturan yang ada hanya meminta eksportir untuk melaporkan dan memasukkan DHE ke bank dalam negeri. Tidak ada kewajiban untuk menahannya dalam jangka waktu tertentu sehingga DHE bisa keluar dengan cepat.
![]() Mandiri Spending Index |
Dalam beberapa bulan terakhir, bank-bank Singapura bersaing ketat dalam menarik dana nasabah, termasuk dari eksportir Indonesia.
UOB, misalnya, menawarkan bunga untuk deposito dolar AS sebesar 3,8 - 4,66% untuk tenor 1-12 bulan. Bandingkan dengan bunga deposito dolar AS di BCA yang ada di kisaran 0,75-1,75%
Bunga deposito dolar AS tenor 1-12 bulan di OCBC kini ada di 3,63- 4,55% sementara di DBS di 3,87 - 4,72%. Kisaran bunga tersebut berselisih hampir 2% dibandingkan tingkat bunga penjaminan valas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) 1 bulan yang di angka 1,75%, berlaku untuk periode 9 Desember 2022 hingga 31 Januari 2023.
TIM RISET CNBC INDONESIA