
China Beraksi-Eropa Libur, Harga Batu Bara Diramal Menurun

Konsumsi batu bara pada periode Natal mungkin akan menurun tetapi secara keseluruhan penggunaan batu bara pada tahun ini sangat tinggi.
Badan Energi Internasional Amerika Serikat (EIA) memperkirakan konsumsi batu bara global akan meningkat 1,2% pada 2022 menjadi 8,025 miliar ton. Jumlah tersebut melewati rekor tertingginya yang tercatat pada 2013 yakni 7,997 miliar ton.
Konsumsi melonjak tajam karena sejumlah faktor, Di antaranya adalah lonjakan harga gas di Eropa yang membuat batu bara dicari sebagai sumber energi alternatif yang murah.
Faktor lainnya adalah gelombang panas dan kekeringan di beberapa negara, seperti China, yang membuat permintaan batu bara naik. Permintaan naik karena penggunaan listrik meningkat serta anjloknya produksi listrik dari pembangkit listrik.
Anjloknya produksi listrik dari pembangkit nuklir juga menjadi penyebab melonjaknya konsumsi batu bara. Produksi listrik dari pembangkit nuklir pada tahun ini anjlok karena banyaknya pembangkit yang menjalani perawatan teknis, terutama di Prancis.
"Konsumsi batu bara global akan mencapai puncak pada 2022 dan akan berada di level yang sama pada beberapa tahun ke depan jika tidak ada upaya untuk beralih ke energi yang lebih rendah karbon," tulis EIA dalam laporannya.
Pada tahun ini, peningkatan permintaan terbesar datang dari India yakni sekitar 7% atau bertambah 70 juta ton. Uni Eropa ada di urutan kedua dengan kenaikan impor sebesar 29 juta ton atau naik 6% serta China meningkat 18 juta ton atau 0,4%. Sebaliknya, konsumsi batu bara di Amerika Serikat turun 31 juta ton atau 6%.
"Penggunaan sumber energi fosil di tingkat global akan mencapai puncaknya. Penggunaan batu bara mungkin akan menurun tetapi tidak sekarang tutur direktur pasar dan keamanan energi IEA Keisuke Sadamori, dikutip dari Reuters.
EIA memperkirakan produksi listrik dari pembangkit batu bara akan menembus 10,3 terrawat pada tahun ini, yang merupakan rekor tertingginya.
Permintaan batu bara untuk sektor kelistrikan diproyeksi naik rata-rata 2,8% per tahun pada 2022-2025. Permintaan baru stagnan setelah 2025.
EIA juga memperkirakan produksi batu bara akan melonjak 5,4% menjadi 8,3 miliar pada tahun ini, Jumlah tersebut adalah yang tertinggi sepanjang sejarah.
Tiga produsen utama dunia yakni China, India, dan Indonesia diperkirakan akan mencatatkan rekor produksi pada tahun ini
Namun, keterbatasan investasi membuat produksi batu bara akan melandai.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)[Gambas:Video CNBC]