RI Suntik Mati PLTU, AS Justru Getol Produksi Batu Bara

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia saat ini diketahui sedang merancang strategi untuk menekan penggunaan batu bara, salah satunya dengan menyuntik mati atau memensiunkan dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Hal ini upaya Indonesia bisa mengejar penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk menuntaskan target netral karbon atau Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat.
Saat ini memang, produksi batu bara dari Indonesia masih cukup tinggi atau mencapai target 663 juta ton di tahun 2022. Bersamaan dengan itu, rupanya produksi batu bara Amerika Serikat (AS) pada tahun 2022 ikut melejit.
Sampai pada 10 Desember 2022 ini, produksi batu bara di AS sudah mencapai 569 juta ton. Ditargetkan sampai pada tutup tahun ini produksi batu bara AS bisa melampau angka 600 juta ton. "Sesuatu yang belum pernah dilakukan AS sejak 2019," mengutip CoalAge, Jumat (16/12/2022).
Tercatat, untuk 10 wilayah penyumbang batu bara di AS secara keseluruhan diantaranya: Wyoming dengan produksi batu bara 235 juta ton naik 4% dari sebelumnya 225 juta ton. Kemudian West Virginia mencapai 79 juta ton naik dari 75 juta ton.
Wilayah ketiga adalah Illinois telah menambang 36 juta ton naik dari sebelumnya 35 juta ton. Ke-4, batubara bituminous di Pennsylvania turun 10% year-on-year menjadi 34 juta ton dari 38 juta ton.
Berdasarkan persentase, produksi batubara tumbuh paling tinggi di Indiana, yang membukukan peningkatan 17% menjadi 22 juta ton dari 18 juta ton.
[Gambas:Video CNBC]
Dekati Target, Produksi Batu Bara RI Sudah Capai 627 Juta Ton
(pgr/pgr)