
China Beraksi-Eropa Libur, Harga Batu Bara Diramal Menurun

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara diproyeksi melemah pada pekan ini sejalan dengan melandainya permintaan dari Eropa.
Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (16/12/2022), harga batu bara kontrak Januari di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup melemah 1,2% ke posisi US$ 372 per ton.
Dalam sepekan, harga batu bara turun 2,6%. Dalam sebulan terakhir, harga batu bara masih melonjak 17,7% sementara dalam setahun masih melesat 107,7%.
Tingkat produksi China yang melonjak membuat batu bara merosot pada pekan lalu. Tiongkok memproduksi batu bara sebanyak 390 juta ton pada November, setara dengan 13,04 juta ton per hari ini. Capaian ini melewati rekor sebelumnya yakni 12,89 juta per hari pada September 2022.
Sementara itu permintaan dari Eropa diproyeksi melemah karena Benua Biru akan memasuki libur panjang Hari Raya Natal. Pada periode tersebut, pabrik, sekolah, bar, kantor, dan toko banyak yang akan menghentikan operasi sehingga permintaan listrik diperkirakan menurun.
Menurunnya penggunaan listrik dipastikan berdampak pada permintaan terhadap sumber energi seperti gas dan batu bara.
Selain menurunnya aktivitas ekonomi, musim dingin yang tidak sedingin pada tahun-tahun sebelumnya juga diperkirakan akan mengurangi penggunaan pemanas ruangan.
Kondisi ini akan mengurangi besarnya permintaan energi selama musim dingin.
Dilansir dari Bloomberg, suhu di sebagian besar wilayah Eropa akan mulai menghangat kembali setelah membeku pada pekan lalu. Namun, suhu di Inggris dan sejumlah wilayah Nordik justru akan turun.
Suhu di Inggris dan Swedia akan berada di bawah kondisi normal dibandingkan Natal pada tahun-tahun sebelumnya.
Suhu Kota Manchester di Inggris kemungkinan lebih dingin 4 derajat Celcius di bawah rata-rata Natal sebelumnya. Sementara itu, suhu di Stockholm, Swedia, di bawah 4,7 deracat Celcius dibandingkan suhu rata-rata Natal tahun sebelumnya.
Di wilayah Nordik, suhu terendah diproyeksi akan dialami oleh Oslo, Norwegia, yakni di bawah 7,5 derajat Celcius.
Sebaliknya, negara Eropa Selatan kemungkinan akan menghadapi libur Natal dengan suhu yang lebih hangat. Suhu di kota Roma diperkirakan lebih hangat di 2,1 derajat Celcius dibandingkan rata-rata Natal tahun sebelumnya.
Dengan kondisi yang lebih hangat serta menurunnya aktivitas ekonomi selama Natal maka kekhawatiran pasokan gas dan batu bara sedikit mereda.
Kondisi ini yang membuat harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) ditutup anjlok 17% pekan lalu menjadi 115,45 euro per megawatt-jam (MWh).
Rata-rata pasokan gas di Eropa kini berada di angka 92,5% kapasitas.
Sementara itu, pasokan batu bara di Pelabuhan Amsterdam, Antwerp, dan Rotterdam juga meningkat 6% pada akhir pekan lalu menjadi 6,24 juta ton.