Satu Lagi Perusahaan Tech Mau IPO, VENTENY... Layak Beli?
Jakarta, CNBC Indonesia - PT VENTENY Fortuna Internasional Tbk akan segera melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 939,78 juta saham atau 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
VENTENY mengembangkan superapps yang menawarkan one stop solution untuk memenuhi kebutuhan perusahaan termasuk UMKM dan UMKM. Selain perusahaan, kebutuhan karyawan juga menjadi fokus VENTENY. VENTENY juga membentuk ekosistem yang bersimbiosis mutualisme antara keduanya.
Berdasarkan prospektus awal, VENTENY memiliki empat pilar yang merupakan model bisnis VENTENY Meliputi financial service technology, lifestyle technology, education technology, dan health & insurance technology.
Kemudian model bisnis VENTENY tersebut dapat bergerak pada komponen yakni Business to Business (B2B), Business to Business to Employee (B2B2E), dan Business to Customer (B2C).
Fokus dari model bisnis B2B adalah untuk membantu perusahaan untuk mendapatkan business sustainability dan membantu perusahaan untuk bertumbuh. Sasarannya adalah perusahaan hingga mencakup UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat 64 juta UMKM di Indonesia atau 99,% lebih dari total jenis usaha. Peran UMKM kian penting karena menjadi kontributor PDB Nasional terbesar serta tempat penyerapan tenaga kerja sehingga bisa dikatakan UMKM memiliki peran besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pada segmen UMKM VENTENY menawarkan solusi pembiayaan yang selama ini menjadi persoalan untuk membuat bisnis semakin berkembang. Selain persoalan modal, masalah lain UMKM adalah soal optimalisasi tenaga kerja. Permasalahan ini juga yang diakomodir oleh VENTENY lewat model bisnis B2B2E dengan superapps.
Terdapat empat pilar pemenuhan kebutuhan karyawan atau pekerja yang dimiliki oleh VENTENY yakni financial service, lifestyle, education, dan health and insurance technology.
Harapannya dengan hadirnya VENTENY para pekerja bisa lebih mudah memenuhi kebutuhannya mulai dari pengembangan diri, finansial, gaya hidup, hingga kesehatan para pekerja. Saat kebutuhan tersebut terpenuhi, produktivitas pekerja bisa lebih optimal. Ujung-ujungnya perusahaan menjadi lebih untung karena produktivitas pekerja yang tinggi.
(ras/ras)