10 Kabar Pasar Paling Menarik, Ada Soal Bos Gudang Garam

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
09 November 2022 07:43
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

4 Bank Ini Nggak 'Dikejar' OJK Meski Modal di Bawah Rp 3 T

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan tidak ada perpanjangan waktu bagi perbankan yang tidak memenuhi syarat pemenuhan modal inti bank Rp 3 triliun. Batas syarat bank umum untuk memenuhi kewajibannya hingga akhir tahun ini yang tersisa kurang dari dua bulan lagi.

Harapannya, hingga akhir tahun ini semua bank dapat memenuhi ketentuan modal inti minimum yang telah disyaratkan. OJK juga sudah menyiapkan sejumlah skenario jika modal inti tak kunjung terpenuhi hingga batas waktu yang ditentukan. Setidaknya, ada tiga opsi yang bisa ditempuh.

"Opsi yang tersedia diantaranya, merger paksa, penurunan grade dari bank umum menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR), hingga likuidasi sukarela," ujar Dewan Komisioner Pengawas Perbankan OJK Dian Eliana Rae, Kamis (3/11/2022).

TOBA Siap Rogoh Kocek US$ 600 Juta demi Kembangkan EBT & EV

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) tengah menjajaki bisnis energi baru terbarukan (EBT) dan electric vehicle (EV). Direktur PT TBS Energi Utama TBK Juli Oktarina mengatakan bahwa langkah tersebut sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk menargetkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Adapun dalam menjajaki bisnis tersebut, menurut Juli, TBS Energi mengestimasikan capital expenditures (capex) hingga US$ 600 juta sampai dengan lima tahun mendatang. Jumlah tersebut sudah mencakup pengembangan EBT dan EV.

"Dan untuk kebutuhan capex-nya dari TBS, kita sudah mengalokasikan, mengestimasikan, sampai dengan lima tahun mendatang itu nanti di US$ 500-600 juta. Tapi Ini sudah termasuk pengembangan EBT," jelas dia dalam Road to CNBC Indonesia Award 2022: The Best Energy and Mining, Selasa (8/11/2022).

Cerdik! Ini Siasat BRMS Jual Tembaga Meski Ekspor Dilarang

PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membeberkan strategi perusahaan dalam mengantisipasi pelarangan ekspor bijih tembaga. Direktur Bumi Resources Minerals Herwin Wahyu Hidayat mengatakan, perusahaan akan menjual hasil produksi ke perusahaan lain yang mengoperasikan smelter.

Herwin mengungkapkan, pada tahun 2025 mendatang BMRS akan mengambil peluang tembaga yang ada di wilayah Gorontalo. Daerah tersebut menyimpan sumber daya alam (SDA) tembaga yang sangat besar.

"Tembaga yang ada di Gorontalo itu di dominasi oleh tembaga. Banyak yang bilang Gorontalo next batu hijau karena jumlahnya cukup besar," ujarnya melalui YouTube, Selasa (8/11/2022).

Utang Dolar ANTV Membengkak, Induk Media Bakrie Turun Gunung

PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) yang merupakan induk usaha PT Cakrawala Andalas Televisi (ANTV) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) demi menalangi pembayaran utang anak usahanya tersebut.

ANTV memiliki kewajiban untuk menyelesaikan utang Senior Facility sebesar Rp 960 miliar yang akan dibayarkan dalam mata uang USD dengan kurs yang berlaku pada tanggal pembayaran utang.

Pembayaran tersebut akan dilakukan melalui fasilitas refinancing yang akan diperoleh dari lembaga keuangan maupun lembaga non-keuangan serta sumber pendanaan lainnya (Cash Settlement). Dengan demikian, ANTV memerlukan sumber pendanaan alternatif untuk memenuhi kewajiban pembayaran Utang tersebut.

(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular