Cerdik! Ini Siasat BRMS Jual Tembaga Meski Ekspor Dilarang

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membeberkan strategi perusahaan dalam mengantisipasi pelarangan ekspor bijih tembaga. Direktur Bumi Resources Minerals Herwin Wahyu Hidayat mengatakan, perusahaan akan menjual hasil produksi ke perusahaan lain yang mengoperasikan smelter.
Herwin mengungkapkan, pada tahun 2025 mendatang BMRS akan mengambil peluang tembaga yang ada di wilayah Gorontalo. Daerah tersebut menyimpan sumber daya alam (SDA) tembaga yang sangat besar.
"Tembaga yang ada di Gorontalo itu di dominasi oleh tembaga. Banyak yang bilang Gorontalo next batu hijau karena jumlahnya cukup besar," ujarnya melalui YouTube, Selasa (8/11/2022).
Herwin mengaku, untuk membangun pabrik pengolahan bijih tembaga atau smelter tidak murah. Namun perseroan berharap pengelolaan manajemen baru dapat menciptakan sinergi. "Memang ada kabar baik, contohnya dengan masuknya ada pemegang saham tertentu di BRMS tahun lalu dan ada perubahan manajemen BRMS tentu diharapkan ada sinergi," ungkapnya.
Herwin menyebut, perseroan tetap dapat menjual hasil tambang tembaganya kepada perusahaan yang mengoperasikan smelter seperti PT Amman Mineral Nusa Tenggara dan PT Gorontalo Minerals. "Amman mineral itu sedang membangun pabrik smelter untuk mengolah sampai menjadi metal 100% atau tembaga yang siap ekspor," imbuhnya.
Sehingga, perseroan tidak perlu menganggarkan belanja modal (Capital Expenditure/capex) salam jumlah besar. Menurutnya, hak tersebut dapat menguntungkan kedua belah pihak. Perseroan dapat tetap menjual hasil tambangnya, sementara perusahaan lain mendapat pasokan konsentrat tembaga dari hasil tambang BRMS.
"Yang tadinya kami harus bangun smelter, cukup bangun pabrik yang cukup simpel untuk mengelola bijih tembaga yang kami tambang sampai menjadi konsentrat saja. Konsentratnya bisa kami jual putus ke perusahaan pemilik Cooper smelter, salah satunya aman mineral," jelasnya.
"Bagi perusahaan pemilik smelter keuntungannya aman mineral maupun perusahaan lainnya yang bangun smelter, mereka juga memiliki konsisten suplai konsentrat, jadi pabriknya bisa berjalan efisien bisa produktif tak kekurangan pastikan konsentrat," sebutnya.
Ia menambahkan, saat ini hal tersebut sedang dibahas oleh manajemen terkait pendanaan. "Tembaga di Gorontalo itu musti dipikirkan prospek pendaannya kedepan.Harapannya dengan kami memiliki peningkatan produksi emas yg signifikan baik di palu dan Gorontalo, maka proyek kami jauh lebih mudah bankable kedepannya jauh lebih mudah mencari pendanaan kedepannya," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
BRMS Targetkan Pabrik Emas Kedua di Palu Rampung Kuartal 3
(rob/ayh)