Analisis Teknikal

Kiblat Bursa Saham Dunia Menguat 3 Hari, IHSG Wajib Bangkit!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Rabu, 09/11/2022 07:00 WIB
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,74% ke 7.050,252 Selasa kemarin setelah membukukan penguatan 3 hari beruntun.

IHSG masih merosot padahal banyak sentimen positif. Dari dalam negeri, Bank Indonesia melaporkan IKK Oktober sebesar 120,3, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 117,2. IKK menggunakan angka 100 sebagai ambang batas antara zona optimis dan pesimis. Di atasnya 100 artinya optimis, semakin tinggi tentunya semakin bagus.

Saat konsumen semakin optimistis, maka belanja bisa mengalami peningkatan yang pada akhirnya mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Seperti diketahui, belanja rumah tangga merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, di kuartal III-2022 kontribusinya lebih dari 50%.


Sementara dari eksternal, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street yang menguat di awal pekan masih belum mampu mendongkrak sentimen pelaku pasar untuk mendorong penguatan IHSG. Pada perdagangan Selasa waktu setempat, Wall Street kembali melesat dan membukukan penguatan 3 hari beruntun. Penguatan kiblat bursa saham dunia tersebut seharusnya bisa memberikan sentimen positif bagi IHSG pada perdagangan Rabu (9/10/2022). 

Secara teknikal, IHSG masih bergerak di atas Bullish Trendline yang dibentuk sejak pertengahan Mei lalu. Meski demikian pelemahan kemarin menunjukkan masih sulit terus melaju kencang selama tertahan oleh rerata pergerakan 50 hari (Moving Average 50/MA 50) di kisaran 7080 - 7.100.

Grafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Selama tertahan di bawah MA 50, IHSG berisiko mengalami penurunan. Apalagi, melihat indikator Stochastic pada grafik harian berada di wilayah jenuh beli (overbought).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Grafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Stochastic pada grafik 1 jam, yang digunakan untuk memproyeksikan pergerakan harian, sudah turun meski masih belum masuk wilayah oversold.

IHSG kini berada di support kisaran kisaran 7.050 - 7.030, jika ditembus ada risiko IHSG turun menguji level psikologis 7.000. Tekanan akan lebih besar jika IHSG menembus dan tertahan di bawah level psikologis tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Vs Iran Bikin Harga Minyak Naik & Bursa Saham "Ambyar"