
Tembus 6.900, IHSG Bisa Melesat Lagi di Sesi 2?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,34% di 6.903,87 pada sesi I perdagangan Senin (13/2/2023). Sempat turun ke zona merah di awal perdagangan, IHSG mampu bangkit dan terus melesat ke level 6.900.
Meskipun menguat tercatat 260 saham mengalami koreksi sementara 253 saham menguat. Sisanya 196 saham stagnan.
Dilansir dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via Refinitiv, kenaikan IHSG didorong oleh menguatnya sektor Teknologi. Sektor Teknologi naik 1,51% diantara tujuh sektor yang menguat. Berikutnya sektor konsumen primer naik 0,97% dan utilitas menguat 0,89%.
Laju IHSG pada sesi I mengekor bursa acuan Amerika Serikat yang mayoritas ditutup menguat pada perdagangan Jumat pekan lalu.
![]() Foto: Refinitiv |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks tertahan tembus ke bawah di batas BB terdekat di 6.904.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI saat ini berada di atas 50, tepatnya di 52,33.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak bersinggungan dengan EMA 26.
Melihat berbagai indikator teknikal yang ada, IHSG masih berpotensi mengalami konsolidasi di 6.800-6.900.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Terburuk di Dunia, tapi Saham Ini Melesat 100% Lebih!