
Rusia Bikin Ulah, Harga CPO Terbang 1% Lebih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) melesat di sesi awal perdagangan Selasa (01/11/2022), setelah Rusia membatalkan kesepakatan ekspor gandum dan biji-bijian di Laut Hitam.
Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan menguat 1,33% ke MYR 4.108/ton pada pukul 08:04 WIB.
Lalu, bagaimana prediksinya hari ini?
Analis komoditas Reuters memprediksikan harga CPO masih akan menguji titik support MYR 4.007/ton, penembusan di bawahnya dapat membuka jalan menuju kisaran MYR 3.850-3.929/ton.
![]() CPO 1 November |
Pada Senin (31/10), minyak sawit berjangka di Bursa Malaysia Exchange Derivatives berakhir meroket 1,45% menjadi MYR 4.047/ton (US$ 856,33/ton) setelah Rusia menarik diri dari kesepakatan ekspor gandum dan biji-bijian di Laut Hitam pada akhir pekan kemarin.
Padahal perjanjian yang dibuat Juli tersebut memungkinkan produk pertanian penting untuk diekspor dari beberapa pelabuhan Ukraina. Tentunya, hal tersebut meningkatkan potensi terhambatnya ekspor biji-bijian dan minyak bunga matahari global.
"Awan ketidakpastian menyelimuti ekspor minyak bunga matahari dari pelabuhan Ukraina, menciptakan skenario bullish potensial untuk minyak nabati yang bersaing, terutama kedelai dan kelapa sawit, "kata Kepala Penelitian Pialang Minyak Nabati Sunvin Group yang berbasis di Mumbai Anilkumar Bagani dikutip Reuters.
Selain itu, harga CPO juga terdongkrak naik setelah harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) berakhir melesat 1,8%. Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
Dari Tanah Air, pemerintah Indonesia kembali memperpanjang kebijakan penghapusan pungutan ekspor CPO hingga akhir tahun ini, kecuali harga acuan CPO menembus US$800/ton.
Sejatinya, produsen utama CPO dunia ini telah membebaskan pungutan ekspor CPO sejak pertengahan Juli untuk mendorong kegiatan ekspor menyusul larangan ekspor yang diberlakukan pemerintah selama tiga pekan pada Mei 2022.
"Begitu harga mencapai US$800 per ton, pungutan nol tidak berlaku lagi," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya.
Harga acuan CPO pada periode 1-15 November 2022 ditetapkan berada di US$ 770,88/ton. Harga referensi akan ditetapkan setiap dua minggu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terimakasih RI! Harga CPO Dunia Jadi Lebih Murah