11 Calon Emiten Ini Mengantre IPO, Mana yang Layak Beli?

teti purwanti, CNBC Indonesia
25 October 2022 09:55
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY)

Pengelola rumah sakit Primaya ini akan melepas sebanyak-banyaknya 302,22 juta saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel. Jumlah ini mewakili sebesar-besarnya 2,28% dari modal ditempatkan dan disetor setelah pelaksanaan IPO.

Harga penawaran yang dipasang oleh Famon Awal Bros adalah Rp 900 sampai dengan Rp 950 per saham. Sehingga, jumlah seluruh nilai dari IPO ini adalah sebanyak-banyaknya Rp 287,11 miliar.

PRAY juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 697 juta saham biasa atas nama dalam rangka pelaksanaan mandatory convertible bond (MCB) kepada Archipelago Investment Pte Ltd, yang diterbitkan berdasarkan Mandatorily Convertible Bond Subscription Agreement tanggal 18 April 2022 (MCB Archipelago).

MCB Archipelago diterbitkan dengan nilai pokok nominal sebesar Rp 627,30 miliar. Dengan dilaksanakannya MCB Archipelago dan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam IPO, persentase kepemilikan masyarakat akan menjadi sebanyak 2,17% setelah IPO dan konversi MCB.

PRAY akan menggunakan dana hasil IPO untuk tiga keperluan. Pertama, sekitar 50% dana akan digunakan sebagai dana tambahan perolehan tanah yang nantinya tanah tersebut akan digunakan untuk pembangunan rumah sakit-rumah sakit baru di kota-kota besar di Pulau Sumatra dan Pulau Jawa. Atas masing-masing rencana penggunaan dana tersebut akan dialihkan kepada perusahaan anak yang akan dibentuk saat transaksi pembelian tanah dilakukan.

Namun, PRAY belum menentukan lokasi tanah secara spesifik dan masih mempertimbangkan pembanding atau alternatif tanah-tanah tersebut.

Kedua, sekitar 25% dana akan digunakan untuk dana tambahan biaya pengembangan gedung dan layanan rumah sakit-rumah sakit yang sudah ada. Tujuannya yakni untuk pengembangan prasarana, sarana, dan layanan pada rumah sakit-rumah sakit yang telah ada untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur dan diversifikasi layanan di rumah sakit Grup Primaya. Pengembangan ini dilakukan dengan cara penambahan lantai bangunan dan juga memperluas dan menambah layanan spesialis baru, termasuk diantaranya membeli alat-alat medis baru.

Ketiga, sekitar 25% dana akan digunakan untuk dana tambahan pembiayaan pembangunan gedung rumah sakit-rumah sakit baru. Atas masing-masing rencana penggunaan dana tersebut akan digunakan oleh perusahaan anak yang sudah ada atau baru dibentuk untuk mengelola rumah sakit-rumah sakit tersebut. penyaluran dana tersebut akan diberikan kepada perusahaan anak dalam bentuk setoran modal.

PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED)

Perusahaan pemegang merek OneMed ini akan melepas sahamnya melalui penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak-banyaknya 4,06 miliar saham baru atau setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Dalam prospetus, perusahaan yang memiliki ticker OMED ini telah menetapkan kebijakan dividen sebesar 25% dari laba bersih. OneMed memiliki rekam jejak kuat dalam mengembangkan industri alat kesehatan.

OneMed memiliki rapor pertumbuhan laba bersih 81,3% dari 2019 hingga 2021. Saat ini, portofolio produk perseroan terdiri atas sekitar 3.200 SKU aktif yang terdiri atas 72 merek sendiri per 31 Maret 2022 dan merek pihak ketiga.

Direktur Operasi OneMed Leonard Hartanto mengatakan, sebagai manufaktur terintegrasi dan perusahaan distribusi, perseroan hadir di seluruh rantai nilai dan pasokan peralatan medis.

Sampai saat ini, OneMed memiliki 1 pusat distribusi nasional yang terletak di Gresik Jawa Timur, 20 kantor cabang dan fasilitas logistik, dan 11 kantor penjualan yang sebagian besar tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra. Onemed memiliki jangkauan jaringan distribusi yang luas membentang di 514 kota dan 34 provinsi di Indonesia hingga 31 Maret 2022.

"Ke depan, kami bermaksud untuk meningkatkan produksi dan perakitan baik yang sudah ada maupun yang produk baru dan upgrade manufaktur fasilitas," ungkapnya.

Dari IPO ini, OMED berpotensi meraup dana IPO berkisar dari Rp828 miliar-Rp1,25 triliun.

Rencananya, OneMed akan menggunakan mayoritas dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham untuk ekspansi.

Rinciannya, sekitar 72,19% dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan meliputi capital expenditure (capex) atau belanja modal dan modal kerja, 22,87% akan diberikan kepada anak usaha PT Intisumber Hasil Sempurna Global.

Sementara itu, 4,94% akan diberikan kepada anak usaha yaitu PT Inti Medicom Retailindo dalam bentuk setoran modal untuk capital expenditure (capex) atau belanja modal dan modal kerja untuk memperluas jaringan distribusi dan retail.

PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) alias Blibli

Blibli menggalang dana hingga Rp 8,17 triliun apabila investor menyetujui di harga penawaran awal tertinggi.

CEO dan Co-Founder Blibli Kusumo Martanto optimis, perekonomian nasional tidak akan seperti negara-negara lain yang memiliki potensi terdampak dari isu resesi atau perlambatan ekonomi global. Sebab, Indonesia masih menjadi negara yang paling baik dari segi pertumbuhan ekonomi.

"Kita ini beruntung. Karena kita di Indonesia. Dari data yang ada di dunia, Indonesia masih menjadi negara paling baik dari segi pertumbuhan ekonomi," ujarnya dalam konferensi pers di Kempinski Jakarta, Selasa (18/10/2022).

Sebagai informasi, perusahaan e-commerce milik Grup Djarum akan segera melakukan IPO untuk menggalang dana hingga Rp 8,17 triliun apabila investor menyetujui di harga penawaran awal tertinggi.

Harga awal saham IPO Blibli ditawarkan di rentang Rp 410-460 per lembar untuk 17,77 miliar (15%) saham baru. Artinya apabila disetujui di harga terendah, perusahaan dapat memperoleh dana Rp 7,28 miliar dengan valuasi perusahaan Rp 48,53 triliun. Sedangkan di harga tertinggi, perusahaan mampu menggalang dana Rp 8,17 triliun dengan valuasi perusahaan Rp 54,47 triliun.

PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE)

PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE), perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan komputer bersiap menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham. Perseroan bakal melepas sebanyak-banyaknya 432 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 10 per saham.

Jumlah saham siap dilepas itu setara 20,03% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Techno9 membanderol harga penawaran di antara Rp 70-90 setiap saham. Jumlah penawaran umum perdana saham adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 30,24 miliar sampai dengan Rp 38,88 miliar.

Dalam prospektus perseroan, dikutip Kamis (20/10/2022), seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan sekitar 52,66% sebagai modal kerja perseroan guna mendukung pengembangan kegiatan usaha seperti pembelian barang dagangan dan persediaan barang, biaya penyelenggaraan pelatihan, maupun operasional kantor.

Sekitar 32,09% akan digunakan untuk pembukaan sebanyak kurang lebih 19 service point beserta sarana pendukungnya yang tersebar di Jawa, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Sekitar 15,25% akan digunakan untuk pembelian gudang penyimpanan (ruang stok barang) serta sebagai ruang penunjang operasional. Sampai dengan prospektus ini diterbitkan, perseroan belum melakukan perjanjian atau kesepakatan dengan pihak calon penjual di mana perseroan masih dalam tahap penjajakan beberapa pilihan lokasi gudang penyimpanan (ruang stok barang) tersebut.

Techno9 memiliki kegiatan usaha utama pada bidang perdagangan komputer dan perlengkapannya, perseroan saat ini memiliki juga solusi layanan yang ditujukan untuk era transformasi digital, mulai dari konsultasi hingga implementasi, mulai dari pelayanan infrastruktur sampai dengan layanan terkelola.

NINE merupakan perusahaan teknologi informasi yang berpengalaman di bidangnya dan dalam menjalankan usahanya, perseroan memiliki visi yaitu menjadi perusahaan teknologi informasi yang terbaik pada bidangnya dan memiliki produk yang paling terkini pada bidang teknologi informasi.

Pemegang saham NINE sebelum IPO terdiri atas Heddy Kandou 79,97%, Agatha Nindya 16,70%, dan Merry Kandou 3,33%. PT Victoria Sekuritas Indonesia dipercaya menjadi penjamin pelaksana emisi efek dari aksi korporasi ini.

Jadwal IPO Techno9 Indonesia (NINE):

Masa penawaran awal: 20-25 Oktober 2022

Perkiraan tanggal efektif: 31 Oktober 2022

Perkiraan masa penawaran umum: 1-3 November 2022

Perkiraan tanggal penjatahan: 3 November 2022

Perkiraan tanggal distribusi saham: 4 November 2022

Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia: 7 November 2022

(rob/dhf)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular