
11 Calon Emiten Ini Mengantre IPO, Mana yang Layak Beli?

PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN)
PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) bersiap menggelar penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Pemilik Kedaton 8 Hotel ini menawarkan sebanyak-banyaknya 250 juta saham baru.
Jumlah itu setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Harga penawaran IPO berkisar antara Rp 140 sampai dengan Rp 160 untuk setiap saham.
Dengan jumlah tersebut, Puri Sentul Permai diestimasikan akan meraup dana dari IPO sebesar Rp 35 miliar hingga Rp 40 miliar.
Merujuk prospektus, Puri Sentul Permai akan menggunakan sekitar 86,56% dana IPO setelah dikurangi biaya emisi untuk pengembangan usaha dalam bentuk pembangunan lima outlet K8 Xpress Hotel baru yang akan dibangun di beberapa rest area.
Rencananya, K8 Xpress Hotel ini masing-masing akan memiliki sekitar 12 kamar dan dilengkapi dengan dua fasilitas ruang meeting. Selanjutnya, sekitar 5,97% dari dana IPO akan dipakai untuk membangun dua suite room di Kedaton 8-Family Hotel. Pembangunannya direncanakan selesai pada kuartal keempat 2022.
Kemudian, 2,99% dari dana hasil IPO akan dipakai untuk biaya pengembangan management system & information, communication and technologies (ICT) untuk pengembangan aplikasi check-in lima lokasi K8 Xpress Hotel yang akan dibangun di rest area.
Sisanya, sebanyak 4,48% akan dipakai untuk modal kerja seperti penyediaan perlengkapan kebutuhan hotel serta biaya marketing dan promosi.
Bersamaan dengan IPO, Puri Sentul Permai juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 50 juta waran atau setara 5% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Waran Seri I merupakan efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan pembelian saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 25 per saham, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 180 setiap saham.
Dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional.
Dalam hajatan IPO ini, PT Victoria Sekuritas Indonesia akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Masa penawaran awal berlangsung pada 20-26 Oktober 2022.
Perkiraan masa penawaran umum berlangsung pada 1-3 November 2022. Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 7 November 2022.
Hotel yang dimiliki Puri Sentul Permai mulai beroperasi pada tahun 2011, yang kemudian berganti nama menjadi Kedaton 8 Hotel pada 25 Mei 2021. Hotel ini memiliki 69 unit kamar dengan 3 tipe unit kamar yang berbeda, deluxe, executive, dan suite.
Pada awal tahun 2022, Puri Sentul Permai melebarkan segmen bisnis baru yaitu dengan mendirikan Fu Hotpot & Grill. Kemudian, pada 31 Maret 2022 membangun K8 Xpress Hotel yang menjadi hotel pertama di Indonesia yang dibangun di rest area.
Saat ini, Puri Sentul Permai memiliki satu K8 Xpress Hotel yang berlokasi di rest area KM 19, ruas tol Jakarta - Cikampek dengan konsep short term stay dan berbasis teknologi.
PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA)
PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) atau Elcorps siap melaksanakan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak-banyaknya 1,7 miliar saham atau 20,01% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Nilai nominalnya Rp 50 setiap saham, Elcorps menawarkannya ke publik di kisaran harga Rp 100- Rp 130 setiap saham. Jumlah seluruh nilai IPO ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 221 miliar.
Perseroan sebagai perusahaan induk mengoperasikan kelompok usaha yang bergerak dalam bidang perdagangan pakaian dan berfokus pada bidang fashion muslim. Kegiatan usaha Elcorps yang saat ini dijalankan yaitu aktivitas perusahaan holding dan aktivitas usaha perdagangan besar tekstil pakaian dan alas kaki dan industri pakaian jadi, serta perdagangan eceran pakaian melalui perusahaan anak.
Masing-masing perusahaan anak memiliki toko-toko secara offline dan online yang langsung menjual produk kepada pelanggan. Sedangkan ZATA melakukan kerja sama langsung dengan mitra-mitra untuk mendistribusikan produk milik perusahaan anak. Jenis produk yang ditawarkan oleh PT Bersama Zatta Mulya (BZM) yaitu lebih berfokus terhadap busana muslim wanita sedangkan untuk PT Bersama Dauky Mulia (BDM) lebih berfokus terhadap busana muslim pria.
Pemegang saham ZATA sebelum IPO terdiri atas PT Lembur Sadaya Investama 91,2%, Elidawati 5,7%, Sukaesih 1,3%, Henda Roshenda Noor 0,9%, dan Eva Hanura Luziani 0,9%.
Perseroan didirikan pada tahun 2012 oleh Elidawati, Sukaesih, Henda Roshenda Noor, dan Eva Hanura Luziani di Kota Bandung, yang bergerak di bidang perdagangan busana muslim, dengan menyediakan produk untuk penggunaan di seputar kepala seperti scarf, bergo, dan selendang.
Dalam perkembangannya ZATA selanjutnya melahirkan anak usaha yang membidani merek Elzatta. Kekuatan prinsip sinergi ekonomi yang digerakkan oleh para pendiri dengan banyak pihak membawa Elzatta berkembang dengan sangat pesat. Sinergi kemitraan dan sistem keagenan membuat ekspansi bisnis merek Elzatta relatif cepat menyebar di kota dan kabupaten di Indonesia.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek ialah UOB Kay Hian Sekuritas.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sekitar 5% Elcorps untuk melakukan pembayaran seluruh kewajiban keuangan perseroan terkait dengan fasilitas kredit modal kerja pinjaman tetap reguler (KMK-PTR) revolving dengan PT Bank Raya Indonesia Tbk.
Sekitar 7% akan digunakan perseroan untuk melakukan pembayaran seluruh kewajiban keuangan perseroan terkait dengan fasilitas kredit modal kerja pinjaman tetap angsuran (KMK-PTA) non-revolving dengan Bank Raya.
Sekitar 17% akan dilakukan penyetoran modal kepada BDM dan sekitar 71% akan dilakukan penyetoran modal kepada BZM.
Dalam hal jumlah hasil IPO ini tidak mencukupi untuk memenuhi rencana tersebut di atas, maka Elcorps akan menggunakan kas internal perseroan dan/atau menggunakan pendanaan eksternal yang diperoleh dari bank dan/atau lembaga keuangan dan/atau sumber lainnya.
Jadwal IPO Elcorps (ZATA):
Masa penawaran awal: 20-26 Oktober 2022
Perkiraan tanggal efektif: 31 Oktober 2022
Perkiraan masa penawaran umum: 2 -8 November 2022
Perkiraan tanggal penjatahan: 8 November 2022
Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik: 9 November 2022
Perkiraan tanggal pencatatan pada Bursa Efek Indonesia: 10 November 2022
PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR)
Perusahaan infrastruktur jaringan telekomunikasi, PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) siap melaksanakan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak-banyaknya 426,2 juta saham atau 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Nilai nominal sebesar Rp 100 per saham dan ditawarkan kepada publik di kisaran harga Rp 246-360 per saham. Oleh karenanya, dana yang bisa diraih dari aksi ini antara Rp 104,84 miliar hingga Rp 153,43 miliar. Penjamin pelaksana emisi efeknya adalah Shinhan Sekuritas Indonesia.
KETR mengadakan program management stock option(MSOP) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 10% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan saat ini atau sebanyak-banyaknya 241.506.200 saham.
Dalam prospektus Triasmitra disebutkan bahwa seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham akan dialokasikan untuk modal kerja perseroan dan/atau entitas anak.
Tujuan utama penggunaan modal kerja adalah untuk membiayai kegiatan operasional proyek untuk segmen bisnis developer, kontraktor, dan jasa pemeliharaan sehingga menghasilkan suatu progres di mana kemudian berdasarkan progres tersebut perseroan dan entitas anak dapat melakukan penagihan kepada pelanggan. Modal kerja tersebut dalam bentuk pembelian material, pembelian peralatan proyek, dan pembiayaan operasional usaha.
Pemegang saham sebelum IPO Triasmitra adalah PT Fajar Sejahtera Mandiri Nusantara (FSMN) 66,506%, PT Gema Lintas Benua (GLB) 31,686%, dan Petrus Sartono 1,808%.
Triasmitra saat ini merupakan perusahaan infrastruktur jaringan telekomunikasi, jasa pemeliharaan dan pengelolaan kabel komunikasi, dan menjual sistem komunikasi kabel serat optik laut dan terestrial (darat).
Jadwal IPO Triasmitra (KETR):
Masa penawaran awal: 20-26 Oktober 2022
Perkiraan tanggal efektif: 31 Oktober 2022
Perkiraan masa penawaran umum: 1-3 November 2022
Perkiraan tanggal penjatahan: 3 November 2022
Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik: 4 November 2022
Perkiraan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia: 7 November 2022
(rob/dhf)[Gambas:Video CNBC]
